Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Forum Konsumsi Ikan (Forikan) Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, menggelar lomba menu masakan berbahan ikan olahan yang diikuti utusan desa dan kelurahan di kota itu, Kamis.
"Lomba ini sebagai bentuk kepedulian dan penyatuan tekad untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar gemar mengonsumsi ikan dalam membangun fisik dan mental generasi penerus bangsa," kata Ketua Forikan setempat, Yenni Ali Yusuf di Sawahlunto.
Menurut dia, sejarah telah membuktikan di beberapa negara yang masyarakatnya menjadikan ikan sebagai menu utama, memiliki peradaban yang lebih maju dan bermartabat.
Hal itu disebabkan kandungan gizi yang terkandung pada ikan mampu merangsang perkembangan otak bagi anak usia dini serta bisa terhindar dari penyakit regeneratif, seperti penyakit jantung koroner bagi usia dewasa.
"Sehingga target pemberian asupan gizi dan nutrisi sejak 1.000 hari pertama kehidupan bagi janin, bisa dipenuhi dengan biaya lebih murah, cepat saji dan bergizi tinggi," ujarnya.
Untuk jangka panjang, kata dia, Indonesia akan memiliki generasi emas yang unggul, berdaya saing serta memiliki karakter karena sudah memiliki asupan gizi yang cukup sejak masih dalam kandungan.
Apalagi bila melanjutkan kebiasaan mengonsumsi ikan secara berkesinambungan hingga memasuki usia produktif dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik pada saat memasuki usia senja.
Dia mengatakan, upaya menyosialisasikan nilai gizi pada ikan serta gerakan massal dalam meningkatkan jumlah konsumsi melalui berbagai menu masakan olahan, sudah dimulai sejak 2013.
Salah satunya keberhasilan dalam mencanangkan hari gemar makan ikan pada 9 Maret setiap tahunnya.
"Khusus lomba menu masakan berbahan ikan laut, Kota Sawahlunto berhasil menjadi juara pertama untuk tingkat provinsi dan dipercaya mewakili Sumatera Barat untuk mengikuti lomba serupa untuk tingkat nasional pada 2016," katanya.
Dengan diselenggarakan lomba menu tersebut, pihaknya berharap para peserta mampu menjadi individu-individu yang tangguh dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui gerakan gemar makan ikan mulai dari keluarga hingga lingkungan sekitar mereka.
"Jangan pandang hadiah atau keuntungan materi yang bisa diperoleh dari keikutsertaan pada lomba ini, tapi mari kita pahami dan aplikasikan bersama untuk mencapai tujuan mulia tersebut, yakni dengan melahirkan anak-anak Indonesia yang cerdas, maju dan berjiwa Pancasila," kata dia.
Sementara itu, seorang panitia pelaksana lomba tersebut, Aris Metri S Pt, mengatakan, dalam lomba tersebut pihaknya mewajibkan setiap kelompok peserta menciptakan tiga menu masakan berbahan ikan.
"Menu tersebut harus disajikan dalam tiga bentuk kreasi yang diperuntukkan bagi balita, keluarga dan kudapan," kata dia. (*)