Sarilamak, (Antara Sumbar) - Bupati Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Irfendi Arbi mengimbau masyarakat setempat meningkatkan kemewaspadaan terhadap kebakaran mengingat musim kemarau panjang melanda daerah itu sejak beberapa bulan terakhir.
Saat dihubungi di Sarilamak, Senin, Bupati mengatakan akibat dari kebakaran tersebut tidak hanya menimbulkan kerugian harta benda, namun juga mengancam nyawa masyarakat.
"Kami meminta masyarakat untuk selalu waspada terhadap bahaya kebakaran, apalagi dalam kondisi kemarau saat ini rawan timbulnya musibah kebakaran," tambahnya.
Menurutnya musibah yang terjadi dapat terjadi kapan dan dimana saja, untuk itu, masyarakat tidak boleh lalai terhadap masalah tersebut serta perlu langkah mengantisipasinya sejak dini.
Imbau itu, ujar dia, sudah disampaikan secara berantai kepada seluruh lapisan masyarakat ke nagari (desa adat).
"Salah satu caranya dengan senantiasa mengumumkannya di masjid-masjid, sekolah dan tempat umum lainnya," sebut dia.
Sementara itu, ungkap dia untuk mengantisipasi ancaman kebakaran di rumah, masyarakat harus memastikan tidak ada kompor dan peralatan listrik yang menyalah saat meninggalkan rumah.
Selain itu juga memastikan seluruh jaringan listrik dalam kondisi layak dan tidak rawan konslet.
Sedangkan mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seperti yang kini banyak terjadi di berbagai daerah, ia meminta untuk tidak ada yang membuka lahan pertaniannya dengan cara membakar.
"Mari kita jaga hutan dan rumah dari ancaman kebakaran. Untuk itu harus meningkatkan kewaspadaan," sebut dia.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Nasriyanto melalui Kasi Logistik Ismet mengakui sejak tiga bulan belakangan kasus kebakaran cukup banyak terjadi.
Ia menyebutkan, bulan Juni 2016 setidaknya terdapat 44 kasus kebakaran, bulan berikutnya 36 kasus. Dimana kejadian tersebut ditangani oleh posko pusat pemadam kebakaran di Kecamatan, seperti Kapur IX, Pangkalan Koto Baru, dan Suliki.
Salah Arisandi seorang warga setempat meminta petugas pemadam kebakaran agar tetap siaga, sehingga saat terjadi kebakaran cepat sampai di lokasi kajadian.
"Jangan sampai terjadi, petugas tiba di lokasi saat kebakaran sudah padam.," kata dia.
Hal itu, jelas dia, mengingat luasnya wilayah kabupaten tersebut, dan membutuhkan waktu dari posko damkar menuju lokasi kejadian. (*)