Pulau Punjung, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, akan menampilkan pelbagai tarian tradisional dalam menyambut para pebalap Tour de Singkarak di lokasi finis etape VII Sport Center Nagari (Desa Adat) Koto Padang.

         "Kesenian yang akan ditampilkan itu diantaranya, dari etnik Minang, Batak, Jawa dan Sunda," kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informatika, Pariwisata, dan Budaya Akrial, di Pulau Punjung, Jumat.

         Menurut dia menampilkan kesenian tradisional ini bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan budaya yang ada di daerah itu, serta juga memberikan hiburan untuk peserta.

         Kemudian, lanjutnya munculnya berbagai kesenian daerah ini merupakan perwujudan Dharmasraya adalah daerah yang heterogen atau di tempati masyarakat dari berbagai suku, budaya, dan, agama.

          Ia menjelaskan tarian yang akan ditampilkan, diantaranya tari tapak tirai, tari manakiak, reog ponorogo, randai, tari lumuik babuah cinto, tari tudung, kesenian tapanuli, kesenian sunda, kuda lumping, dan gendang tasa.

         Dia menambahkan segala persiapan untuk pelaksanaan TdS terus dimatangkan bersama pihak panitia lainnya, dalam waktu dekat akan di adakan geladi kotor dua hari sebelum pelaksanaan.

         Etape VII TdS yang memulai star di Sijunjung dan finis di Dharmasraya berlangsung pada 12 Agustus 2016, kata dia.

         Berikut beberapa nagari (desa adat) yang akan dilalui pebalap pada TdS tahun ini, Kantor Bupati Dharmasraya, Sungai Dareh.

         Simpang Sikabau, Koto Tuo, Sitiung, Koto Padang Dalam, Sialang Gaung, Simpang Tiga Koto Baru, Pasar Koto Baru, Simpang Empat Koto Baru, Koto Padang Luar, dan finish di Sport Center.  (*)

Pewarta : Ilka Jensen
Editor :
Copyright © ANTARA 2024