Padang Pariaman, (Antara Sumbar) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Siti Nurbaya Bakar mengatakan kebakaran hutan Sumatera pada tahun 2015 akan dijadikan pelajaran, baik itu untuk jajaran pemerintahan maupun seluruh elemen masyarakat.

         "Tahun 2015 itu menjadi masa yang sulit, Presiden Jokowi sejak Januari 2016 memerintahkan tidak boleh membuka hutan gambut di Riau dan beberapa wilayah lain," ujarnya di Padang Pariaman, Kamis.

         Ia menjelaskan pihaknya terus memonitor dan bekerja sama dengan Basarnas, TNI, BPBD, dan seluruh lapisan masyarakat lainnya.

         "Untuk sistemnya, kami terus berupaya memperbaiki dan lebih baik lagi, dan juga kami buat satuan tugas untuk mengawasi hutan di Sumatera," tambahnya.

         Lebih lanjut Siti menambahkan, masalah kebakaran hutan tahun 2015 lalu masih dalam proses penyelidikan dan dipelajari.

         "Semuanya kita serahkan kepada Polda, ketika kebakaran waktu itu semuanya di police line, ada yang terbakar langsung diberi garis polisi untuk membantu proses penyelidikan," tegasnya.

         Sementara itu pengamat lingkungan hidup dari Universitas Andalas, Ardinis Arbain menjelaskan pada tahun ini kebakaran hutan tidak sebesar 2015, sebab intensitas hujan cukup tinggi walaupun sudah memasuki musim kemarau.

         Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membiasakan membakar sampah di ladang atau di perbukitan yang dapat menyebabkan kebakaran hutan.

         "Itu merupakan kebiasaan namun harus diwaspadai karena dapat menimbulkan kerusakan dan kebakaran tanpa disadari," ujarnya.  (*)

Pewarta : Novia Harlina
Editor :
Copyright © ANTARA 2024