Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Sejumlah perwakilan negara sahabat dijadwalkan turut meramaikan kegiatan Sawahlunto International Songket Carnival (SISCa) 2016 di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Agustus.
"Pada kegiatan karnaval yang dilaksanakan untuk kedua kali ini, beberapa negara sahabat antara lain Australia, Thailand, Maroko, dan Abu Dhabi sudah mengonfirmasi kehadirannya di samping rombongan perwakilan kota dan kabupaten di Sumbar," kata Wali Kota Sawahlunto Ali Yusuf di Sawahlunto, Rabu.
Kegiatan yang akan berlangsung sejak 25 hingga 27 Agustus 2016 tersebut akan dibuka oleh Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat dan Kebudayaan Republik Indonesia Puan Maharani dan akan dihadiri Menteri Koperasi dan UKM AA Puspayoga serta sejumlah pejabat pusat dan daerah.
Terkait rangkaian kegiatan tersebut, jelasnya, pihak Event Organizer (EO) SISCa 2016 dalam rapat koordinasi persiapan pelaksanaan SISCa 2016, pekan lalu, telah menetapkan empat agenda utama yakni Karnaval Songket, Pameran Songket, Konferensi Songket dan SISCa Night.
"Diharapkan kegiatan ini akan lebih menguatkan daya terobosan kerajinan songket di Sawahlunto sebagai warisan budaya tak benda untuk merebut potensi pasar yang ada, sekaligus menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk datang ke kota ini," kata dia.
Disinggung tentang upaya pembinaan berkelanjutan terhadap pengrajin dan pelaku usaha songket di kota itu, dia menegaskan sebagaimana telah dituangkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Sawahlunto, pemusatan pemasarannya tetap akan ditempatkan di kawasan Silungkang sebagai basis utama pengembangan kerajinan tersebut.
Selain itu, pemusatan latihan dalam meningkatkan mutu serta keragaman motif bagi para pengajin juga terus dilaksanakan pihaknya agar lebih memiliki daya saing terhadap produk-produk sejenis yang juga gencar dikembangkan oleh daerah lain di Indonesia.
"Keunggulan songket Silungkang yang sudah dikenal dunia sejak ratusan tahun silam tentu akan menjadi kekuatan utama dalam menyiptakan peluang pasar kerajinan tradisional khas daerah ini ditingkat nasional dan internasional," imbuhnya.
Sebelumnya, Masyarakat Desa Silungkang Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, juga telah membentuk sebuah organisasi untuk mewadahi pelestarian dan pengembangan kerajinan tradisional Songket Silungkang sebagai sarana menjembatani upaya-upaya pelestarian kerajinan tersebut meliputi peningkatan mutu hasil kerajinan, pengayaan motif serta pemasaran yang erat hubungannya dengan upaya-upaya pengembangan kerajinan tradisional khas daerah itu.
"Organisasi tersebut diberi nama Forum Pemerhati Pengrajin dan Pengusaha Songket Silungkang Sawahlunto (FP3S3) dan telah terbentuk pada Kamis (3/3) di Hotel Parai Sawahlunto," kata Ketua forum tersebut, Fidel Arifin. (*)