Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Sejumlah ruas jalan di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat(Sumbar), terpantau cukup membahayakan pengendara seiring peningkatan kepadatan arus lalulintas jelang lebaran Idul Fitri 1437 Hijriyah.

         "Buruknya kondisi ruas jalan tersebut sudah lama dirasakan masyarakat, khususnya ruas sepanjang kawasan Pasar Remaja, Kecamatan Lembah Segar hingga Kecamatan Talawi," kata salah seorang warga Pasar Baru Durian, Kecamatan Barangin, Afrizal (42), di Sawahlunto, Kamis.

         Menurutnya, dari beberapa kali kunjungan tim safari Ramadhan baik dari unsur pemerintah kota itu serta provinsi, permasalahan tersebut sudah sering disampaikan namun kondisinya tetap rusak meskipun sudah diperbaiki beberapa kali pergantian tahun anggaran.

         Dari informasi yang diterima masyarakat, jelasnya, ruas jalan tersebut berstatus jalan negara sehingga ada kendala ketika pihak pemerintah setempat mengucurkan anggaran perbaikannya.

         "Menjelang libur lebaran kali ini, buruknya kualitas jalan yang merupakan ruas utama yang menghubungkan antar wilayah kecamatan kota ini tentu akan menyulitkan pengguna jalan dan berisiko dapat memicu kecelakaan seperti yang sudah terjadi beberapa kali sejak satu tahun terakhir," sesalnya.

         Salah seorang warga lainnya, Mukhtar (59), menambahkan rendahnya kualitas prasarana jalan kota itu dikhawatirkan cukup mempengaruhi minat kunjungan pelancong ke sejumlah objek wisata yang ada.

         "Sebagai daerah tujuan wisata, kondisi tersebut tentu sangat merugikan daerah ini dan secara tidak langsung akan berimbas pada pendapatan masyarakat yang mengandalkan bidang kepariwisataan sebagai lahan mencari nafkah," kata dia.

         Menanggapi permasalahan tersebut, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari fraksi PPP NasDem dan PAN, Wulan Mayasari, menilai pihak pemerintah daerah bersama pihak terkait lainnya harus segera menentukan langkah-langkah strategis guna mengatasi permasalahan tersebut.

         "Masyarakat tidak akan memperdulikan alasan yang dikemukakan tentang status jalan yang bukan tanggung jawab pihak pemerintah kota ini, kami yakin ada solusi untuk itu," kata dia.

         Senada, salah seorang anggota komisi III DPRD setempat dari fraksi Partai Golkar, Elfia Rita Dewi, mengatakan minimnya ketersediaan rambu lalulintas juga menjadi hambatan tersendiri, disamping buruknya kualitas jalan umum di kota itu.

         "Salah satu pemicunya adalah aspek perencanaan teknis dan pengawasan pekerjaan masih sangat rendah, sehingga berpengaruh pada kualitas pekerjaan fisik yang dihasilkan meskipun sudah diperbaiki beberapa kali," kata dia.

         Pihaknya berharap, pihak pemerintah daerah bersama jajaran terkait melakukan evaluasi menyeluruh terkait masalah tersebut.

         "Sehingga tidak ada lagi ruas jalan yang dibangun tidak cepat rusak dan terpaksa harus ditimbun dengan matrial tanah yang dihampar seadanya sehingga ruas jalan menjadi bergelombang dan berbahaya dilewati setelah diguyur hujan," tegasnya. (*)

Pewarta : Rully Firmansyah
Editor :
Copyright © ANTARA 2024