Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar), mengimbau masyarakat tingkatkan kewaspadaan terhadap bencana kebakaran, selama Ramadhan 1437 Hijriyah.
"Sepanjang tahun 2015 kami mencatat peristiwa kebakaran yang tejadi selama bulan puasa tersebut, dipicu oleh kelalaian pemilik rumah yang lupa mematikan kompor setelah digunakan untuk memasak makanan pada waktu sahur atau menjelang berbuka puasa," kata Kepala UPTD Damkar setempat, Asrirefelta, di Sawahlunto, Jumat.
Selain itu, kios minyak eceran juga menjadi salah satu titik rawan kebakaran karena tidak tersedianya tempat penyimpanan yang aman bagi cairan yang mudah terbakar itu.
Dari keseluruhan titik rawan tersebut, lanjutnya, pemicu yang paling mendominasi adalah kelalaian pemilik saat meninggalkan rumah atau kios, tanpa mengeceknya secara keseluruhan guna memastikan tidak satu pun celah berupa kondisi atau situasi yang bisa memicu bencana kebakaran.
"Pemahaman inilah yang harus diterapkan masyarakat, selain menjaga lingkungan serta melakukan upaya pertolongan pertama jika kebakaran terjadi," ujarnya.
Terkait langkah-langkah yang harus dilakukan masyarakat ketika terjadi kebakaran, dia menjelaskan langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan tidak ada satu pun individu yang terjebak dalam kobaran api.
Setelah itu, sebutnya, segera jauhkan seluruh benda yang mudah terbakar dari kobaran api setelah menginformasikan peristiwa kebakaran yang terjadi ke pihak petugas damkar atau unsur pemerintahan terdekat.
"Yang terpenting adalah memastikan keselamatan jiwa jauh lebih utama dari menyelamatkan harta," tambah dia.
Dia menerangkan, secara berangsur pemahaman tersebut sudah diaplikasikan oleh masyarakat setempat, hal itu terbukti dari menurunnya peristiwa kebakaran sejak beberapa bulan terakhir.
Namun kondisi tersebut tidak menjadikan pihaknya untuk mengurangi kewaspadaan karena potensi terjadinya bencana kebakaran akibat kelalaian, diperkirakan terjadi selama bulan suci Ramadhan karena rutinitas masyarakat cukup padat pada hari-hari tersebut.
"Kami telah menyiagakan petugas selama 24 jam pada tiga pos damkar yakni pos Kecamatan Talawi, Silungkang dan pos pusat yang berada di Kecamatan Barangin," ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang pemilik kios pengecer minyak di Kecamatan Silungkang, Arneli(31) menyebutkan ia sudah menyiapkan karung yang terbuat dari bahan goni serta ember berisi pasir.
"Karung dan pasir tersebut kami siapkan sebagai alat pemadam api sederhana ketika terjadi percikan api, disamping menempatkan posisi kios jauh sedikit jauh dari rumah dan dilengkapi bak penampung berisi air untuk meletakkan wadah penyimpanan minyak saat kios sudah tutup," lanjut dia. (*)