Sawahlunto, (AntaraSumbar) - Penjualan tiket objek wisata yang dikelola PT Wahana Wisata Sawahlunto (WWS), Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, meningkat drastis selama libur panjang akhir pekan, 5 hingga 7 Mei 2016.
        "Hingga hari ini tercatat 2.500 lembar lebih tiket sudah terjual, peningkatan tersebut sangat drastis jika dibandingkan hari-hari biasa yang hanya menembus penjualan dua ribu lembar tiket perbulan," kata Manajer Marketing perusahaan daerah bidang kepariwisataan tersebut, Ibeng S Pamungkas di Sawahlunto, Sabtu.
        Menurutnya, pengunjung didominasi oleh wisatawan asal daerah sekitar seperti Kabupaten Solok, Kota Solok, Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Tanah Datar, serta beberapa daerah lainnya di provinsi Sumatera Utara, Riau dan Jambi.
        Dia memperkirakan, peningkatan kunjungan masih akan terjadi di objek wisata yang dikelola perusahaan tersebut, yakni Taman Air Sawahlunto, Taman Satwa Kandi serta bioskop Cinema 4D, pada hari terakhir libur panjang akhir pekan kali ini, Minggu(8/5).
        "Kondisi tersebut didasari kebiasaan masyarakat setempat dan beberapa daerah sekitar yang memanfaatkan hari terakhir liburan untuk berwisata bersama keluarga," ujar dia.
        Pihaknya berharap, penjualan tiket pada liburan panjang akhir pekan kali ini mampu menembus angka 5.000 lembar sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan jumlah kunjungan libur panjang pergantian tahun ajaran yang bertepatan dengan libur lebaran 1 Syawal 1437 Hijriyah nanti.
        Salah satunya, tambahnya, dengan merancang paket-paket wisata keluarga dengan kemasan yang menarik dengan harga terjangkau, disamping peningkatan layanan pada objek-objek wisata yang ada.
        Sementara itu, salah seorang pengunjung, Syamsuri (54), mengatakan ia bersama keluarga cukup menikmati masa liburan mereka di Kota Sawahlunto.
        "Selain Taman Air dan Taman Satwa, kami juga mnyempatkan diri mengunjungi beberapa museum yang ada di kota ini," sebut dia.
        Hal itu, lanjutnya, cukup memberikan pengalaman baru bagi cucu-cucunya yang masih berusia sekolah, untuk mendapatkan pendidikan dengan menyaksikan secara langsung sejarah pertambangan batubara terbesar dari masa ke masa sejak zaman penjajahan Belanda.(*)
        "Hingga hari ini tercatat 2.500 lembar lebih tiket sudah terjual, peningkatan tersebut sangat drastis jika dibandingkan hari-hari biasa yang hanya menembus penjualan dua ribu lembar tiket perbulan," kata Manajer Marketing perusahaan daerah bidang kepariwisataan tersebut, Ibeng S Pamungkas di Sawahlunto, Sabtu.
        Menurutnya, pengunjung didominasi oleh wisatawan asal daerah sekitar seperti Kabupaten Solok, Kota Solok, Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Tanah Datar, serta beberapa daerah lainnya di provinsi Sumatera Utara, Riau dan Jambi.
        Dia memperkirakan, peningkatan kunjungan masih akan terjadi di objek wisata yang dikelola perusahaan tersebut, yakni Taman Air Sawahlunto, Taman Satwa Kandi serta bioskop Cinema 4D, pada hari terakhir libur panjang akhir pekan kali ini, Minggu(8/5).
        "Kondisi tersebut didasari kebiasaan masyarakat setempat dan beberapa daerah sekitar yang memanfaatkan hari terakhir liburan untuk berwisata bersama keluarga," ujar dia.
        Pihaknya berharap, penjualan tiket pada liburan panjang akhir pekan kali ini mampu menembus angka 5.000 lembar sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan jumlah kunjungan libur panjang pergantian tahun ajaran yang bertepatan dengan libur lebaran 1 Syawal 1437 Hijriyah nanti.
        Salah satunya, tambahnya, dengan merancang paket-paket wisata keluarga dengan kemasan yang menarik dengan harga terjangkau, disamping peningkatan layanan pada objek-objek wisata yang ada.
        Sementara itu, salah seorang pengunjung, Syamsuri (54), mengatakan ia bersama keluarga cukup menikmati masa liburan mereka di Kota Sawahlunto.
        "Selain Taman Air dan Taman Satwa, kami juga mnyempatkan diri mengunjungi beberapa museum yang ada di kota ini," sebut dia.
        Hal itu, lanjutnya, cukup memberikan pengalaman baru bagi cucu-cucunya yang masih berusia sekolah, untuk mendapatkan pendidikan dengan menyaksikan secara langsung sejarah pertambangan batubara terbesar dari masa ke masa sejak zaman penjajahan Belanda.(*)