Sawahlunto, (Antara) - Kejuaraan nasional (Kejurnas) panjat tebing di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, memasuki tahapan persiapan akhir menjelang digelarnya kejuaraan tersebut pada 20-23 April 2016.
"Teknis pelaksanaan secara umum diperkirakan persiapannya sudah mencapai 80 persen, kondisi jalur pada dinding panjat reguler sudah siap pakai dan memenuhi standar spesifikasi nasional," kata Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Sawah Lunto Muryanto di Sawahlunto, Minggu.
Menurutnya, saat ini panitia memfokuskan perhatian untuk membuat jalur panjat pada dinding bangunan silo tempat menyimpan batubara.
Lokasi tersebut berada di dalam kawasan cagar budaya Nusantara yang saat ini diajukan sebagai warisan dunia oleh pemerintah ke pihak UNESCO.
"Kami sengaja memanfaatkan bangunan tersebut karena di samping memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi bagi para atlet, juga merupakan upaya menjadikan silo sebagai salah satu ikon olahraga panjat tebing di Indonesia untuk mendukung terwujudnya visi kota ini sebagai kota wisata tambang yang berbudaya," kata dia.
Sementara Ketua tim teknis pelaksana lomba, Tedi Ixdiana, mengatakan persiapan jalur panjat khusus pada bangunan tersebut sudah mencapai 30 persen.
"Secara teknis jalur ini aman digunakan oleh seluruh atlet, baik pemula maupun pemanjat profesional dengan perkiraan ketinggian mencapai 40 meter lebih dengan kemiringan sudut panjat 90 derajat," kata dia.
Kondisi itu, jelasnya, memiliki tantangan tersendiri bagi para peserta kejurnas tersebut.
"Untuk ke depan bangunan ini layak dikembangkan menjadi salah satu pusat kegiatan olahraga panjat tebing serta pelatihan vertikal rescue berskala nasional, sehingga dapat memancing minat kunjungan bagi para pemanjat tebing lokal, nasional bahkan dunia," kata dia.
Sementara itu, Ketua panitia, Aspil, mengatakan hingga saat ini pihaknya sudah menerima konfirmasi kehadiran dari beberapa atlet panjat tebing nasional dari berbagai provinsi di Indonesia, seperti Kalimantan, Riau, Aceh, Sumatera Utara, Bangka Belitung, Sumatera Selatan dan lain sebagainya.
"Meskipun jadwal pelaksanaan kejuaraan serupa bersamaan dengan kejurnas panjat tebing di Surabaya, namun kami yakin jumlah peserta akan menembus 200 orang karena adanya minat para pemanjat menaklukan dinding silo pada kelas Spider Speed dengan total hadiah puluhan juta rupiah," kata dia. (*)