Padang, (Antara) - Debat publik pasangan calon gubernur Sumatera
Barat (Sumbar) yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat bisa
menjadi salah satu referensi bagi masyarakat untuk menentukan pilihan
pada 9 Desember 2015.
Barat (Sumbar) yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat bisa
menjadi salah satu referensi bagi masyarakat untuk menentukan pilihan
pada 9 Desember 2015.
"Dalam debat publik
tersebut, pasangan calon gubernur Sumbar nomor urut 1, Muslim
Kasim-Fauzi Bahar serta nomor urut 2, Irwan Prayitno-Nasrul Abit
sama-sama memaparkan visi misi dan cara pandang terkait persoalan yang
ada di Sumbar. Masyarakat bisa menilai siapa yang terbaik untuk dipilih
dalam Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) nanti," kata Ketua KPU Sumbar
Amnasmen dihubungi di Padang, Selasa.
tersebut, pasangan calon gubernur Sumbar nomor urut 1, Muslim
Kasim-Fauzi Bahar serta nomor urut 2, Irwan Prayitno-Nasrul Abit
sama-sama memaparkan visi misi dan cara pandang terkait persoalan yang
ada di Sumbar. Masyarakat bisa menilai siapa yang terbaik untuk dipilih
dalam Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) nanti," kata Ketua KPU Sumbar
Amnasmen dihubungi di Padang, Selasa.
Menurutnya, agar masyarakat mendapatkan referensi lebih baik, KPU Sumbar
akan melaksanakan tiga kali debat publik dengan tema berbeda.
"Debat publik pertama telah dilaksanakan, Senin(16/11) di Hotel Bumi
Minang dengan tema sosial, budaya, pendidikan dan agama. Dua calon
sama-sama kita beri kesempatan untuk menggali visi misi mereka terkait
tema yang ditetapkan," katanya.
Namun,
meski debat publik bisa menjadi referensi, tetapi ia mengingatkan bahwa
itu hanyalah salah satu proses dalam pelaksanaan Pilkada, sedangkan
hasil akhir, penentuannya tetaplah masyarakat sebagai pemilih.
meski debat publik bisa menjadi referensi, tetapi ia mengingatkan bahwa
itu hanyalah salah satu proses dalam pelaksanaan Pilkada, sedangkan
hasil akhir, penentuannya tetaplah masyarakat sebagai pemilih.
Karena itu, ia mengingatkan agar pendukung dua pasang calon untuk tetap menjaga situasi kondusif saat debat berlangsung.
"Kita telah menetapkan tata tertib debat publik tersebut. Salah
satunya untuk pendukung tidak boleh meneriakkan yel-yel. Tetapi, mungkin
karena terbawa suasana, tetap terdengar yel-yel. Ini akan kita evaluasi
pada debat publik kedua nanti," katanya.
Sebelumnya KPU Sumbar juga mengadakan kegiatan bekerjasama dengan Forum
Editor Sumatera Barat (FEds) untuk menggelar bedah visi misi calon
gubernur Sumbar dengan berbagai tema di antaranya ekonomi dan mitigasi
kebencanaan.
Ketua FEds Heranof Firdaus
mengatakan dialog yang diadakan FEds tersebut untuk mengetahui pandangan
setiap paslon gubernur terkait ekonomi dan mitigasi kebencanaan. (*)
mengatakan dialog yang diadakan FEds tersebut untuk mengetahui pandangan
setiap paslon gubernur terkait ekonomi dan mitigasi kebencanaan. (*)