Padang,  (Antara) - Beberapa siswa lulusan Sekolah Menengah yang bukan peserta dari bimbingan belajar (bimbel) di Padang Sumatera Barat mengeluhkan sulitnya mendaftar untuk mengikuti tes Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2015.

         "Pendaftaran SBMPTN tahun ini sangat sulit, selain total harus melalui internet adanya informasi tentang cara dan syarat pun susah didapatkan, apalagi bagi kami yang tidak ikut bimbel," kata salah Seorang Siswa Kejuruan Syukri (17), di Padang, Kamis.

         Menurutnya salah satu kesulitannya yakni tidak adanya petunjuk atau selebaran mengenai tata cara pendaftaran SBMPTN tahun ini.

         Baik itu yang ada di koran maupun pembagian dari panitia pelaksanan SBMPTN ke sekolah, imbuhnya.

         Dia mengaku hingga saat ini tidak pernah mendapat informasi dari sekolah adanya ujian SBMPTN.

         Sementara informasi yang dia dapat berasal dari saudaranya yang kebetulan melakukan bimbel di salah satu kantor di Padang.

         "Informasi memang terpampang jelas di situs resmi SBMPTN, namun alurnya sulit dimengerti bagi orang awam," katanya.

         Maksud dari orang awam ini katanya, bagi siswa yang sama sekali belum memahami SBMPTN tersebut seperti dirinya.

         Seharusnya kata dia, situs tersebut menyediakan  informasi yang rinci dan dapat diunduh dalam bentuk dokumen yang bisa dicetak.

         Dengan begitu katanya, siswa yang akan ikut SBMPTN bisa dengan mudah mengetahui tata cara pendaftaran, hingga mengikuti tes sesuai jadwal.

         Akan tetapi sayangnya kata Syukri, informasi yang disediakan situs tersebut hanya berupa video unduhan yang memiliki kapasitas cukup besar.

         Oleh sebab itu dia berharap panitia SBMPTN segera memberikan kemudahan dalam informasi SBMPTN tersebut, dimana salah satunya penyediaan dokumen yang bisa dicetak.

         Senada dengan Syukri, salah seorang lulusan sekolah menengah tahun lalu Ari (18) juga merasa kesulitan dalam pendaftaran SBMPTN.

         Menurutnya pendaftaran tahun ini lebih rumit dibanding sebelumnya, terutama karena tidak adanya dokumen yang menjelaskan persyaratan dan tata cara pendaftaran.

         Sekalipun ada kata dia, hanya di sekolah, tempat bimbel atau perguruan tinggi negeri.

         Dia berharap meskipun tata cara pendaftaran tahun ini rumit, pelaksanaan SBMPTN dapat tetap berjalan dengan sukses.

        "Terutama bagi saya yang bisa masuk Universitas Andalas, untuk menutupi kegagalan tahun lalu," ujarnya. (*)

Pewarta : M R Denya Utama
Editor :
Copyright © ANTARA 2024