Jakarta, (Antara) - Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia menginginkan jadwal lelang beragam proyek infrastruktur di berbagai daerah di Tanah Air dipercepat sebagai solusi guna mengatasi perlambatan ekonomi yang dihadapi Indonesia.

        "Jadwal lelang harus dibikin lebih cepat," kata Sekretaris Jenderal Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Andi Rukman Karumpa di Jakarta, Sabtu.

        Menurut dia, hal tersebut untuk mengatasi perlambatan ekonomi yang terjadi selama kuartal I tahun 2015 akibat rendahnya serapan anggaran infrastruktur setiap awal tahun.

        Selain itu, ia melihat dibutuhkan adanya konsolidasi, harmonisasi, dan sinkronisasi dalam aturan terkait industri jasa konstruksi.

        Sebelumnya, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) meminta pemerintah mempercepat realisasi penyerapan anggaran dengan segera melelang 4.000 paket proyek pembangunan termasuk infrastruktur di berbagai daerah.

        "Hipmi meminta agar pemerintah mempercepat realisai anggaran dengan mempercepat tender sebanyak 4.000 paket proyek yang masih tersisa," kata Ketua Umum Badan Pengurus Harian Hipmi, Bahlil Lahadalia, Selasa (5/5).

        Menurut dia, Hipmi bahkan mengusulkan agar jadwal tender tahun 2016 dimajukan lebih cepat agar pada saat Januari 2016, berbagai proyek tersebut sudah dapat dimulai.

        Ia menginginkan percepatan tersebut agar tidak seperti tahun 2015 ini yang dinilai sudah mau mencapai satu semester tetapi masih banyak tender yang belum dieksekusi pemerintah.

        Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bakal mempercepat dimulainya proses lelang pekerjaan, diharapkan dimulai sejak bulan Agustus setiap tahunnya.

        "Pelaksanaannya akan dimulai untuk tahun anggaran 2016 yang bakal dibuka sejak Agustus 2015," kata Plt Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kemenpupera Hediyanto W Husaini dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (27/4).

        Menurut Hediyanto, proses lelang yang semula biasanya dimulai pada Oktober akan dimajukan ke Agustus dengan tujuan antara lain waktu pengerjaannya akan lebih panjang. (*)

Pewarta : Muhammad Razi Rahman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024