Pertumbuhan Ekonomi Solok Selatan terus meningkat sejak dimekarkan dari Kabupaten Solok pada 2004 lalu, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Solok Selatan selama lima tahun terakhir terus mengalami peningkatan setiap tahunnya bahkan lebih baik dari laju pertumbuhan ekonomi Sumbar.
Muzni Zakaria di Padang Aro, Senin (4/5), mengatakan, laju pertumbuhan pada 2007 adalah 6,08 persen, kemudian terus meningkat hingga menjadi 6,12 persen tahun 2008 dan terus mengalami peningkatan pada tahun 2012 yaitu sebesar 6,28 persen.
"Rata-rata laju pertumbuhan selama periode tersebut adalah 6,15 persen dan lebih tinggi dari laju pertumbuhan provinsi Sumatera Barat yang hanya 5,51% pertahun," sebutnya.
Sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan relatif tinggi, seperti pertambangan, perdagangan, hotel dan restoran, industri pengolahan serta jasa-jasa, jelasnya.
Sementara sektor pertambangan dan penggalian, imbuhnya, laju pertumbuhannya relatif tinggi yaitu 8,35% pada 2011. Sedangkan sektor lainnya yang mengalami pertumbuhan cukup tinggi katanya, yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor industri pengolahan.
"Sebagian besar industri di Solok Selatan adalah agro industri, maka peningkatan ini juga berarti peningkatan nilai tambah dan memperluas pasar sektor pertanian yang selanjutnya akan mendorong pembangunan sektor tersebut lebih lanjut," terangnya.
Seiring dengan laju pertumbuhan yang relatif tinggi, sebutnya, kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian Kabupaten Solok Selatan mengalami penurunan dengan nilai 37,80% pada tahun 2011.
Walaupun demikian, imbuhnya, jumlah produknya terus meningkat secara berkesinambungan yaitu dari Rp473,7 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp613,538 miliar pada tahun 2011 dan ini berarti menurunnya kontribusi sektor pertanian adalah sebagai akibat meningkatnya kontribusi sektor-sektor lainnya.
Jika dilihat dari perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), kata dia, Solok Selatan baik berdasarkan harga berlaku maupun harga konstan dapat dilihat bahwa kemampuan perekonomian daerah terus meningkat.
PDRB Solok Selatan berdasarkan harga berlaku pada tahun 2009 adalah sebesar Rp1,220 miliar dan mengalami peningkatan pada 2010 menjadi Rp1,407 miliar.
Sedangkan untuk PDRB atas harga konstan, kata dia, juga mengalami peningkatan yaitu dari Rp614,81 miliar tahun 2009 menjadi Rp653,44 miliar pada 2010 atau mengalami kenaikan sebesar Rp38,63 miliar.
Dia menyebutkan, ekonomi Solok Selatan tiga tahun terakhir mengalami pertumbuhan rata-rata diatas 6 persen pertahun dengan rincian 2007 tumbuh sebesar 6,08 persen, 2008 6,12 persen, 2009 6,10 persen dan meningkat menjadi 6,28 persen pada tahun 2010.
Hal senada juga di uangkapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Solok Selatan menyebutkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat (Sumbar) dan Solok Selatan pada 2012 melihatkan perkembangan membaik dibandingkan 2011.
"Kondisi ini diperlihatkan oleh meningkatnya laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) baik Sumbar maupun Solok Selatan," kata Kepala BPS Solok Selatan, Ilhamiwitri di Padang Aro, Selasa.
Dia menyebutkan, atas dasar harga konstan 2000 PDRB Sumbar mencatat pertumbuhan sebesar 6,35 pada 2012 dan ini naik dari 2011 yang hanya 6,25 persen sedangkan Solok Selatan pada 2011 6,35 persen naik menjadi 6,44 persen di 2012.
Ini artinya laju pertumbuhan ekonomi yang dicapai Solok Selatan tahun 2012 lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumbar, sebutnya.
"Seluruh sektor ekonomi baik Sumbar maupun Solok Selatan tahun 2012 memperlihatkan pertumbuhan positif walaupun pertumbuhan masisar dari pertumbuhan yang dicapai 2011," jelasnya.
Dengan laju pertumbuhan tersebut, kata dia, dapat diartikan pertumbuhan sektoral provinsi Sumbar sejalan dengan pertumbuhan sektoral Solok Selatan.
Dia menjelaskan, ekonomi Sumbar merupakan akumulasi ekonomi seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi itu artinya dinamika perekonomian Kabupaten/Kota akan mewarnai perkembangan ekonomi Sumbar. Pada 2012, secara struktural tidak ada pergeseran yang berarti dalam perekonomian Sumbar maupun Solok Selatan.
Sedangkan tiga sektor yang memiliki kontribusi besar biak terhadap struktur perekonomian Sumbar maupun Solok Selatan yaitu Pertambangan dan Penggalian, pertanian serta bangunan.
Bila dibandingkan perkembangan kontribusi sektor ekonomi Sumbar dengan Solok Selatan 2011 dan 2012 terdapat perbedaan.
Pada PDRB Solok Selatan, kata dia, hampir secara keseluruhan terjadi peningkatan kontribusi sektor-sektornya sedangkan pada PDRB Sumbar terjadi penurunan kontribusi pada beberapa sektor. (*)