Akhir tahun 2014 akan dirayakan masyarakat Indonesia di tengah duka menyusul berbagai bencana alam dan musibah yang terjadi di penghujung tahun.
Masih menjadi perhatian publik, kecelakaan yang menimpa pesawat AirAsia Indonesia dengan nomor penerbangan QZ8501 rute Surabaya-Singapura yang dilaporkan hilang kontak dengan pusat pengendali lalu lintas udara pada Minggu (28/12).
Badan SAR Nasional telah mengonfirmasi bahwa pesawat tersebut jatuh dan ditemukan di perairan Selat Karimata pada hari Selasa (30/12). Hingga hari keempat pascakejadian, tim gabungan pencarian dan penyelamatan masih berupaya melakukan evakuasi terhadap korban.
Pada saat sebagian besar masyarakat Indonesia bergembira merayakan tahun baru, keluarga penumpang dan awak pesawat AirAsia Indonesia harus "merayakan" dalam kesedihan.
Ketika sebagian besar masyarakat Indonesia berkumpul bersama keluarga pada hari pertama 2015, tim gabungan pencarian dan penyelamatan harus berupaya mengevakuasi korban.
Bencana lain yang menjadi perhatian publik Indonesia adalah tanah longsor yang terjadi di Banjarnegara, Jawa Tengah. Wilayah yang terkena longsor, antara lain di Desa Sijeruk, Beji, dan Paseh, Kecamatan Banjarmangu; Desa Slapar, Kecamatan Madukara; Desa Bondolharjo, Kecamatan Punggelan; Desa Pagerpelah dan Slatri, Kecamatan Karangkobar.
Terjadi beberapa longsor beruntun di Banjarnegara akibat kondisi tanah yang tidak stabil. Ratusan orang menjadi korban, termasuk sukarelawan yang membantu evakuasi korban dan orang-orang yang datang untuk melihat lokasi bencana.
Perhatian publik juga tertuju ke Solo. Pasar Klewer, yang merupakan ikon kota asal Presiden RI Joko Widodo, terbakar pada hari Sabtu (27/12). Pembangunan kembali pasar yang menjadi pusat produk tekstil kedua terbesar setelah Tanah Abang, Jakarta itu mencapai Rp114 miliar.
Selain musibah kecelakaan pesawat terbang, tanah longsor, dan kebakaran pasar, bencana dan musibah juga terjadi di beberapa daerah di Indonesia, seperti banjir di Bandung dan Aceh, angin langkisau (puting beliung), dan erupsi Gunung Sinabung yang hingga akhir tahun masih menjadi perhatian.
<b>Perayaan Tak Berlebihan</b>
Adanya bencana dan musibah yang terjadi menjadi perhatian sejumlah pihak untuk tidak merayakan tahun baru secara berlebihan.
Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengimbau masyarakat Indonesia agar tidak merayakan malam pergantian tahun secara berlebihan.
"Indonesia sedang berduka dengan adanya musibah kecelakaan pesawat AirAsia. Untuk itu, saya imbau masyarakat agar tidak terlalu berhura-hura merayakan malam Tahun Baru 2015. Saya kira itu lebih bijak," kata Sutarman di Jakarta, Rabu.
Ia berharap masyarakat bisa bertoleransi terkait dengan adanya musibah jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501, Minggu (28/12).
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil juga telah membatalkan pesta kembang api yang rencananya digelar pada malam pergantian tahun.
"Warga Bandung berempati dengan banyaknya musibah, terakhir pesawat Air Asia yang jatuh. Jadi, saya nyatakan pesta kembang api malam ini ditiadakan," kata Ridwan Kamil.
Menurut dia, hal itu dilakukan sebagai bentuk empati terhadap serangkaian musibah serta bentuk respons terhadap keadaan.
"Kami imbau warga Bandung merayakan malam pergantian tahun dengan sederhana dan wajar. Malam ini silakan ikut istigasah di kawasan Alun-Alun Bandung, serta bisa menikmati <i>car free night</i> di kawasan Jalan Dago," katanya.
Pemerintah Kota Surabaya juga membatasi kegiatan hiburan <i>Car Free Night</i> (CFN) dalam pergantian tahun yang digelar di sejumlah jalan protokol sebagai bentuk keprihatinan dan duka atas musibah jatuhnya pesawat AirAsia.
"Saat ini Surabaya dalam kondisi berduka, kami membatalkan gelaran kegiatan yang sifatnya hura-hura dengan hiburan musik dan lainnya," kata Ketua Panitia Surabaya CFN Pemkot Surabaya Yayuk Eko Agustin.
Meski demikian, kata Yayuk, untuk masyarakat dalam merayakan Tahun Baru 2015 tetap bisa menikmati aneka kuliner di stan-stan CFN.
"Yang jelas, kegiatan hura-hura akan diubah sebagai ajang berdoa bagi korban musibah pesawat AirAsia," katanya.
Sementara itu, Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, akan mengawali pesta Tahun Baru 2015 di Dataran Engku Putri, dengan berdoa untuk korban musibah pesawat AirAsia Surabaya-Singapura yang jatuh.
"Wali Kota akan memulai pidatonya dengan memimpin doa untuk seluruh korban AirAsia dan keluarga yang ditinggalkan," kata Kepala Bagian Humas Pemkot Batam Ardiwinata.
Doa itu disampaikan sebagai rasa prihatin seluruh jajaran Pemkot Batam dan masyarakat kota atas musibah yang menimpa pesawat nahas itu.
<b>Selawat dan Doa</b>
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mengimbau masyarakat untuk menyambut dan merayakan Tahun Baru 2015 dengan selawatan dan memperbanyak doa.
"Itu karena Tahun Baru 2015 berdekatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW, apalagi kita sedang mengalami musibah jatuhnya pesawat AirAsia," kata Katib/Sekretaris Syuriah PWNU Jatim K.H. Syafrudin Syarif.
Dalam taushiyah tahun baru dan maulid Nabi Muhammad SAW, PWNU Jatim mengimbau masyarakat, terutama warga NU se-Jatim, untuk mengarahkan penyambutan Tahun Baru 2015 untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan berduka atas musibah AirAsia.
"Rayakan Tahun Baru 2015 dengan memperbanyak selawat, istigasah, khatmil Quran di masjid, madrasah atau sekolah, pesantren, kantor NU, dan pusat-pusat kegiatan masyarakat sehingga Tahun Baru 2015 juga menambah syiar Islam," katanya.
Hal senada juga diimbaukan Ketua Majelis Ulama Indonesia Kota Samarinda, Kalimantan Timur, K.H. Zaini Naim. Menurut dia, malam pergantian tahun tidak harus dirayakan dengan pesta hura-hura.
"Menyambut pergantian tahun, tidak harus dirayakan, apalagi dengan berfoya-foya," kata K.H. Zaini Naim.
Pesta kembang api dan petasan yang menghabiskan uang hingga miliaran rupiah, menurut Zaini Naim, merupakan tindakan yang sia-sia dan tidak memberikan manfaat apa pun.
Apalagi, di tengah kondisi saat ini banyak masyarakat yang masih kesusahan dan musibah yang terjadi sehingga semestinya perilaku menghambur-hamburkan uang yang tidak sedikit pada setiap malam pergantian tahun dihilangkan.
<b>Doa dalam Perayaan</b>
Doa dan keprihatinan akibat musibah juga menjadi perhatian pengelola kawasan wisata yang tetap akan mengadakan perayaan pergantian tahun.
Pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII) mengimbau para pengisi acara perayaan tahun baru untuk mengajak pengunjung berdoa bersama. Doa akan disisipkan dalam setiap pertunjukan.
"Kami sudah koordinasi, untuk menyisipkan doa. Karena bagaimana pun kami ikut berbelasungkawa atas korban pesawat AirAsia," kata Kepala Bagian Diklat Bidang Budaya TMII Endang Sari Dewi.
Kepala Humas TMII Jerry Laharma mengatakan bahwa pihaknya turut berbelasungkawa atas korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501, yang diduga jatuh di sekitar perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
"Kita turut berbelasungkawa atas korban kecelakaan pesawat AirAsia," ujarnya.
Seiring dengan adanya peristiwa kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501 yang mengiringi malam pergantian tahun baru 2015, kata Jerry, pengelola TMII menyatakan ikut berdukacita dan mendoakan para korban. (*)