Malu merupakan sifat yang ada pada diri manusia, karena manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang berbeda dengan makhluk ciptaan Allah lainnya. Manusia diberi kelebihan oleh Allah yaitu berupa akal, yang berfungsi untuk memikirkan segala sesuatu demi kebaikan terhadap dirinya maupun orang lain. 


Malu ini merupakan ciri khas yang ada pada diri manusia, yang mempunyai fungsi sangat penting. Apabila malu ini yang sudah hilang maka manusia tersebut tidaklah akan sempurna dalam menaungi kehidupan ini. Akhir-akhir ini kita lihat, malu inilah yang sudah mulai pudar dari sisi kehidupan masyarakat bangsa kita, kenapa demikian? 

Sebagai bukti kita lihat, baik di media massa berupa media elektronik maupun media cetak yaitu berupa surat kabar, akhir-akhir ini banyak sekali memuat mengenai kasus-kasus yang sedang bergulir dibangsa kita ini. Tetapi yang sangat kita sayangkan kasus yang terjadi tersebut adalah kasus yang sudah pernah juga terjadi sebelum-sebelumnya, seperti kasus korupsi, yang masih tetap ada pada bangsa kita ini, walaupun pemerintah telah membuat suatu organisasi yang akan memberantas persoalan ini, yang lazimnya kita kenal dengan KPK ( Komisi Pemberantasan Korupsi ) tetapi yang dinamakan virus korupsi di negara ini tetap saja terjadi. 

Makin diberantas, malah makin marak, bahkan yang sangat kita sayangkan, sudah jelas-jelas melakukan korupsi, ketika badan yang menanggulangi persoalan ini menjalan kan tugas, sehingga yang melakukan korupsi ini dipanggil ke kejaksaan namun berbagai alasan yang diajukan, sakitlah, namun tidak jelas sakit apa yang diderita, sehingga proses penyelesaian nya di Tunda-tunda. 

Sebetulnya apa yang terjadi pada penduduk kita yang melakukan hal ini, apakah pendidikan yang minim? Atau pengalaman yang kurang? Penulis rasa tidak, bahkan mereka adalah orang-orang yang berpendidikan tinggi, yang sudah mempunyai pengalaman yang banyak. Terus apa sebenarnya yang terjadi? tak lain jawabannya adalah Malu itu benar yang sudah hilang. 

Sudah jelas kasus ini sudah ada sebelumnya, kenapa sekarangmasih dilakukan? Kalau kita bisa belajar dari apa yang telah terjadi, tentu hal ini tidak akan terulang lagi, karena pepatah minang mengatakan "Alam Takambang Jadi Guru" dan juga prinsip "Orang minang Tidak Akan Terjatuh Dua kali pada lobang yang Sama."

 Tentu orang yang sadar tersebut akan belajar dari apa yang telah terjadi, dan mengambil hikmah dibalik semua yang telah terjadi. Kalau baik tentu dijadikan rujukan untuk lebih baik lagi, kalau itu buruk, tentu diperbaiki, bagaimana supaya baik, dan tidak terulang lagi dimasa yang akan datang. 

 Kita kemukakan juga kasus yang dimuat pada surat kabar beberapa hari yang lalu, yang memberitakan bahwa ada dua orang yang sedang diproses oleh kejaksaan karena suatu perbuatan kriminal yang dilakukannya, namun setelah jelas bentuk hukum yang ditetapkan oleh hakim, yaitu berupa kurungan dalam jeruji besi.

Namun setelah mereka mendengar keputusan ini, masih sempat juga mereka becanda, bahkan dengan bangga mengungkapkan bahwa dia mendapat hukuman berupa hukuman dalam jeruji besi. Ini menunjukkan bahwa rasa malu ini yang sudah hilang di tengah-tengah kehidupan masyarakat kita. 

Kita tentu berharap, semoga semua kasus yang terjadi dinegeri ini akan segera berakhir, dan kita juga berharap kesadaran dari semua pihak, apalagi kepada orang-orang yang telah kita beri Amanah, memang kita berharap jalankanlah tugas dengan baik, sesuai dengan jalur yang benar, dan juga mari kita sama bertekat untuk mewujudkan mayarakat indonesia yang tentram, tenang, dan terlepas dari berbagai masalah, tertama penindasan karena korupsi.

*Syafri Salmi, Mahasiswa PAI STAIN Batusangkar

Pewarta : Syafri Salmi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024