"Lebaran sebentaar lagi, lebaran sebentaar lagi". Demikian bunyi sebait lagu bertemakan menyambut datangnya lebaran, yang sering diputar sejumlah televisi nasional belakangan ini. Lebaran memang momentum yang sering ditunggu-tunggu. Tidak hanya oleh orang tua dan dewasa, yang melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh. Namun kedatangan lebaran juga ditunggu oleh kalangan anak-anak. Sebab di saat lebaran mereka selalu bersukacita, tidak hanya karena banyaknya kue lebaran di rumah, tetapi juga karena mereka akan memperoleh baju baru dari orang tua masing-masing. Selain itu kantong mereka juga akan dipenuhi oleh uang belanja. Namun di tengah kegembiraan mereka, masih banyak anak-anak yang sedih bermuram durja dikala lebaran datang. Mereka adalah anak-anak yatim piatu dan anak-anak terlantar. Akibat tidak memiliki ayah maupun ibu, mereka tidak memiliki uang cukup untuk membeli baju dan celana baru yang akan dipakai untuk lebaran. Sebaliknya bagi mereka yang orang tuanya hidup di bawah garis kemiskinan juga bernasib sama, tidak bisa memiliki baju baru untuk lebaran. Nasib tragis anak-anak yatim piatu dan anak-anak terlantar ini seringkali terlupakan disaat semua orang bergembira menyambut lebaran. Tak heran, ketika ada sejumlah orang atau organisasi sosial yang memberikan santunan kepada anak yatim menjelang lebaran disambut riang para anak yatim. Dengan wajah ceria mereka menerima santunan sambil mencium tangannya si pemberi santunan, seperti yang terlihat ketika Pengurus Masjid Al-Manar Sawah Sianik, Kelurahan Nan Balimo memberikan santunan kepada 33 orang anak yatim yang tinggal di sekitar masjid tersebut. Sore itu, Sabtu (5/9), puluhan anak yatim mendatangi Masjid Al-Manar Sawah Sianik. Kedatangan mereka ke masjid tersebut memenuhi undangan pengurus masjid, yang mengajak mereka berbuka puasa bersama sambil menyerahkan santunan kepada mereka. Setiba di masjid, mereka duduk dengan rapi sambil menunggu waktu berbuka. Ketika bedug magrib berbunyi, merekapun secara spontan berbuka puasa bersama pengurus dan jamaah masjid serta wakil Walikota Solok, yang sengaja hadir untuk menyerahkan bantuan kepada anak yatim. Usai berbuka, mereka Shalat Magrib bersama dilanjutkan dengan makan bersama. setelah selesai makan bersama tibalah moment yang sangat ditunggu-tunggu anak-anak yatim, yakni pemberian santunan. Pemberian santunan secara simbolis diserahkan Wakil Walikota Solok, Zul Elfian. Selanjutnya penyerahan santunan dilakukan Ketua Pengurus Masjid Al-Manar, Darnailis dan sekretaris, Asril serta pengurus dan jamaah masjid. wajah ceria jelas membekas diwajah anak-anak yatim usai menerima santuan. Sebab dengan jumlah santunan sebesar Rp 300 ribu per orang, mereka dapat menyambut lebaran dengan baju baru dan uang belanja sekadarnya. "Kita setiap tahun selalu menyerahkan santunan kepada anak-anak yatim dilingkungan masjid untuk memberikan kebahagian kepada mereka menyambut lebaran," kata Ketua Pengurus Masjid Al-Manar Sawah Sianik, Darnailis kepada antara-sumbar.com. Dijelaskan Darnailis, lebaran kali ini mereka menyerahkan santunan sebesar Rp 300 ribu kepada 33 orang anak-anak yatim di lingkungan masjid. Menurutnya dana santunan berasal dari sumbangan jamaah dan masyarakat disekitar masjid. "Kedepan kita akan upayakan penyerahan santunan dilakukan sebanyak dua kali setahun, yakni saat lebaran dan menjelang masuk sekolah tahun ajaran baru," tegasnya. Wakil Walikota Solok, Zul Elfian menyambut positif langkah yang dilakukan Pengurus Masjid Al-Manar. Menurut Zul elfian anak-anak yatim dan anak terlantar perlu disantuni menjelang lebaran dan tahun ajaran baru sekolah. Sebab pada dua moment tersebut mereka sangat membutuhkan bantuan agar dapat berlebaran dengan bahagia, sama seperti anak-anak lainnya. "Bila kita tidak menyantuni anak yatim maka kita akan dicap Allah SWT sebagai orang yang mendustakan agama," tegas Zul Elfian. Wakil walikota Solok juga meminta anak-anak yatim untuk tidak bersedih. Sebab menurutnya Pemerintah Kota (Pemko) Solok kedepan akan memberikan perhatian tinggi kepada anak yatim. "Bila ada anak yatim yang merasa terlantar segera melapor kepada Pemko Solok karena kita akan memberikan bantuan secepatnya," tegas Zul Elfian. Salah seorang anak yatim mangaku gembira mendapatkan santunan dari Pengurus Masjid Al-Manar. sebab dengan uang bantuan ini, dia segera mendapatkan baju baru, yang telah diidamkan sejak beberapa hari lalu. "Kita segera membel;i baju baru agar dapat merayakan lebaran dengan gembira seperti teman-teman lainnya," jelasnya, Sementara anak yatim lainnya, yang memiliki prestasi di sekolah justru ingin menabung dana bantuan ini untuk keperluan sekolah. "Kita lebih mementingkan biaya sekolah yang cukup tinggi dibanding sekedar baju baru untuk lebaran," tegasnya. ***

Pewarta : Aurizal
Editor :
Copyright © ANTARA 2024