Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) selain dikenal sebagai kabupaten penghasil sawit terbesar di Sumbar juga memiliki potensi laut yang besar untuk dikembangkan.
Salah satu pulau yang memiliki potensi yang akan dikembangkan adalah Pulau Panjang, Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas. Pulau yang memiliki luas 220 hektar dengan jumlah penduduk 1.200 jiwa merupakan satu-satunya pulau yang berpenghuni di antara delapan pulau lainnya.
Pulau yang masih perawan tersebut butuh sentuhan dalam pembangunan terutama
sarana transportasi. Sebagai pulau yang berpenghuni, satu-satunya sarana transportasi menuju Pulau Panjang hanya menggunakan perahu atau Speed boad. Dengan menempuh setengah jam perjalanan baru kita bisa sampai di pulau tersebut.
Minggu (8/11), antara-sumbar.com menyempatkan diri mengunjungi Pulau Panjang bersama
rombongan Bupati dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pasbar. Menumpang kapal cepat (cinta laut-red) dari dermaga Air Bangis membuat berdebar-debar. Meskipun cuaca tidak terlalu buruk, namun ombak tetap tinggi menghantam perahu yang kami tumpangi.
Bunyi hantaman ombak disertai angin kencang semakin membuat hati kecut dan selalu berdoa untuk keselamatan sampai tujuan.
Inilah yang dirasakan penduduk Pulau Panjang setiap harinya jika pergi berbelanja kebutuhan sehari-hari ke pasar Air Bangis. "Beginilah kondisi kami, sarana transportasi sangat susah dan penuh tantangan. Jika saat berlayar badai datang, kami hanya bisa berdoa dan berharap keselamatan," kata salah seorang warga Pulau Panjang Rosna (49).
Pada umumnya penduduk Pulau Panjang bekerja sebagai nelayan dan berdagang kecil-kecilan.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, maka warga Pulau Panjang pergi berbelanja ke pasar Air Bangis menggunakan perahu.
Dengan biaya perahu Rp6.000 pulang pergi menuju Pulau Panjang menggunakan perahu, maka kita akan bisa langsung sampai ke Pulau Panjang. Menurut sebagian warga, hal yang sangat sulit adalah transportasi. Apalagi sarana sekolah kurang memadai, sehingga banyak anak-anak yang pergi sekolah, terutama setingkat SMA ke Air Bangis.
Kepala Jorong Pulau Panjang, Alhadi menyatakan sekitar 90 persen warnya masih tergolong
miskin. Bermata pencarian sebagai nelayan, membuat warga Pulau Panjang sangat tergantung
kepada ramahnya kondisi cuaca untuk pergi melaut. Untuk itu, pihaknya berharap kepada Pemkab Pasbar untuk menambah kapal menuju Pulau Panjang.
"Dengan penghasilan tidak menentu, penduduk Pulau Panjang masih tergolong miskin, sekitar 90 persen penduduk masih memperoleh beras miskin dari pemerintah. Padahal potensi pulau ini sangat tinggi pada bidang perikanan dan rumput laut," kata Alhadi.
Selain mengembangkan potensi kelautan di Pulau Panjang, warga pulau tersebut juga
mengharapkan pembangunan sekolah, terutama SMA. "Kita sangat mengharapkan pembangunan
sekolah agar anak-anak tidak perlu menyeberang laut untuk pergi sekolah. Saat ini baru ada SMP satu atap dan saat ini sudah dinegerikan yang ada di Pulau Panjang," kata salah seorang guru, David.
Menanggapi harapan warga Pulau Panjang, Bupati Pasbar H Syahiran menyatakan akan terus
mengembangkan pulau tersebut. Tidak saja akan menambah perahu menuju pulau itu, juga akan dikembangkan potensi perikanan, rumput laut dan udang.
"Kita merencanakan akan mengembangkan Pulau Panjang menjadi pulau wisata karena potensinya yang begitu besar," katanya.
Potensi Pulau Panjang yang begitu tinggi harus mampu dikelola dengan baik dan dibutuhkan
dukungan dari pemerintah. Harapan masyarakat Pulau Panjang berlahan-lahan akan dapat
diwujudkan dengan dibangunnya posko jaga untuk memantau gangguan dari pihak luar.
Selain itu, dalam waktu dekat Pemkab Pasbar akan membangun pelabuhan Teluk Tapang yang akan dapat menghidupkan ekonomi di Pulau Panjang. (*/wij)
Pulau Panjang Menanti "Sentuhan"
Susana nyaman perkampungan masyarakat Pulau Panjang, Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat. FOTO ANTARA SUMBAR/Alatas Maula/09/wij