Jakarta, (Antara) - Pemilik Medco Group, Arifin Panigoro menyatakan, sebanyak sembilan unit kilang minyak di Indonesia tidak memadai dalam peningkatan produksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang tinggi. "Sembilan unit kilang minyak itu sudah tua dibangun di era 1980an, pada akhirnya pemerintah memilih jalan pintas yaitu impor untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) masyarakat," katanya di Jakarta, Rabu. Ia menjelaskan, saat ini, kebutuhan BBM Indonesia sekitar 1,6 juta barrel per hari (bph) dan sebagian besar diimpor, baik dalam bentuk minyak mentah maupun BBM. "Sembilan unit kilang minyak berkapasitas 1.047 juta bph, hanya mampu berproduksi sekitar 60 hingga 70 persen dari kapasitas produksi kilang minyak tersebut, karena usia tua," ujarnya. Tidak hanya infrastruktur kilang minyak yang tidak memadai, infrastruktur gas juga masih kurang untuk memenuhi kebutuhan gas masyarakat. "Nampaknya pemerintah masih enggan untuk melakukan pembangunan infrastruktur energi ini dan lebih memilih impor energi," ujarnya. Menurut dia, kurangnya infrastruktur gas ini sehingga banyak cadangan migas yang belum dapat dikembangkan dengan baik. "Apabila infrastruktur energi ini dibangun khususnya untuk monetisasi cadangan energi tersebut, seringkali perhitungan keekonomiannya tidak ekonomis karena tambahan biaya infrastruktur yang sangat besar," ujarnya. Untuk itu, kata dia, diharapkan pemerintah untuk membangun infrastruktur energi ini, agar produksi energi nasional meningkat, pada akhirnya akan mengurangi ketergantungan BBM dan gas impor. "Agar bisa keluar dari krisis dan ketergantungan impor energi sekarang ini, diperlukan pemimpin yang berani, cerdas dan bermoral di pusat maupun di daerah," katanya. (*/jno)

Pewarta : 172
Editor :
Copyright © ANTARA 2024