Padang, (Antara) - Sebanyak 41 Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Korwil Sumatera Barat (Sumbar) gagasan Yayasan Damandiri yang diketuai Haryono Suyono, berhak tampil bertanding di tingkat nasional setelah lulus penelitian sejumlah perguruan tinggi di Sumbar.
Humas UBH Indrawadi di Padang, Jumat, mengatakan tim yang menilai adalah tim gabungan lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Perguruan Tinggi yakni Universitas Bung Hatta, Universitas Taman Siswa, STAIN Batusangkar, ISI Padang Panjang dan IAIN Imam Bonjol Padang.
Sementara itu, korwil Posdaya Sumbar, Ir. Zasmeli Suhaemi,MP mengatakan, penilaian Posdaya terbaik tahun 2014 adalah untuk memberikan penghargaan terhadap kelompok-kelompok Posdaya yang telah memberikan kontribusi terbaik terhadap penanggulangan kemiskinan, peningkatan kemandirian keluarga melalui upaya pemberdayaan keluarga yang telah dilakukan.
Saat melakukan penilaian Posdaya "Gerbang Mas" dan Posdaya "Pianggu" Kabupaten Solok, anggota tim penilai, Eddy Soesillo menyebutkan, ada beberapa kriteria yang menjadi penilaian. Di antaranya, Posdaya telah berdiri minimal dua tahun, pernah dikunjungi peserta studi banding baik dari luar negeri, luar provinsi dan atau luar kabupaten/kota.
Lalu, memiliki kegiatan unggulan dalam bidang tertentu yang mampu mendorong kegiatan pemberdayaan bidang lainnya. Posdaya dimaksud juga pernah mendapatan penghargaan sekurang-kurangnya penghargaan tingkat kabupaten/kota yang diterima oleh kelompok kegiatannya.
"Posdaya merupakan wahana pemberdayaan keluarga yang dapat membangun jiwa gotong royong, peduli, kerja keras, dan ulet, " katanya.
Ia menyebutkan Dengan empat pilar pengembangan Posdaya yang terdiri dari Pendidikan, kesehatan, kewirausahaan, dan lingkungan hidup kiranya merupakan strategi yang tepat untuk tujuan.
Selain itu, bukan saja pengentasan kemiskinan, namun lebih luas lagi adalah percepatan pencapaian MDGs, sebutnya.
Ia mengatakan Posdaya merupakan skema pemberdayaan masyarakat kerja sama Yayasan Damandiri bersama sejumlah perguruan tinggi, termasuk UBH, diantaranya kami aplikasikan dengan menerjunkan mahasiswa KKN untuk merintis dan membina bersama masyarakat setempat, untuk merancang dan menjalankan program pemberdayaan di empat bidang, yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. (*/sun)