Jakarta, (ANTARA) - Neng, salah satu penderita AIDS mengaku bisa melanjutkan hidup yang lebih baik dan menghidupi keluarganya berkat bantuan dana Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dari Kementerian Sosial. "Setelah dua tahun saya mengetahui terular AIDS, melalui konselor saya mengetahui Kementerian Sosial memberikan bantuan dana UEP sebesar tujuh juta," kata Neng saat menyampaikan testimoninya di depan peserta dialog terbuka mengenai pencegahan dan mitigasi dampak sosial HIV-AIDS dalam rangkaian memperingati Hari AIDS sedunia 2012. Neng tertular AIDS dari suaminya yang telah meninggal dunia tujuh tahun lalu. Neng mengetahui dirinya tertular setelah suaminya dirawat di rumah sakit, lalu dokter meminta dia memeriksakan diri dan dinyatakan positif. "Saat suami saya meninggal, anak baru berusia lima bulan. Selama satu tahun saya tidak pernah berani keluar rumah, menutup diri karena malu dengan keadaan saya," ujar Neng seraya menitikkan air mata. Dari konselornya juga Neng mengetahui apa itu AIDS dan dua tahun setelah mengetahuinya, ia juga memeriksakan kesehatan putra semata wayang karena khawatir ikut tertular. "Satu tahun saya terus berdoa semoga anak saya tidak tertular, syukur alhamdulillah anak saya dinyatakan negatif. Sampai sekarang usianya tujuh tahun tetap sehat dan bisa bersekolah," tambah Neng. Setelah dua tahun ia mulai bangkit dipacu semangat ingin melihat putranya hingga dewasa. Hidupnya mulai berubah terlebih lagi setelah mendapat bantuan UEP dari Kemensos. Dana bantuan yang didapat digunakan Neng untuk berusaha membuka warung kecil-kecilan, namun dalam dua tahun pertama sering mengalami kegagalan karena banyak yang berutang maupun ditipu. "Alhamdulillah melalui bantuan tersebut bisa untuk makan dan sekolahkan anak. Meski sering mengalami kegagalan tapi saya terus berusaha akhirnya sekarang bisa maju dan saya sudah buka usaha-usaha lain seperti pembayaran listrik di rumah. Apapun yang bisa saya lakukan akan saya lakukan," kata Neng. Setelah usahanya dinilai cukup berkembang, Neng mendapat bantuan dana UEP tahap kedua yang dibelikannya motor untuk mengantar pesanan gas sebagai usaha lain yang digelutinya. Berkat usahanya yang tekun ia juga mampu membeli rumah yang selama ini dikontraknya. "Dulu saya hanya bisa membayangkan terpuruk lalu mati, tapi sekarang saya bisa ada disini, hidup yang saya jalani masih panjang. Karena itu jangan patah semangat, hindari narkoba karena suami saya terkena HIV-AIDS melalui jarum suntik," pesan Neng mengakhiri testimoninya. Bantuan UEP Kementerian Sosial sejak tiga tahun terakhir sudah memberikan bantuan Usaha Ekonomi Produk (UEP) bagi 1000 lebih penderita HIV-AIDS untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. "UEP berjalan sejak tiga tahun terakhir dan sudah diatas 1.000 orang di seluruh Indonesia yang menerima baik melalui kerja sama dengan Lembaga Kesejahteraan Sosial, dana dekon maupun yang kita tangani langsung," kata Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial Kementerian Sosial, Sony Manalu. Bantuan UEP diberikan dengan jumlah dana bervariasi sesuai kebutuhan mulai dari Rp5 juta hingga Rp7 juta. UEP merupakan upaya pengurangan dampak sosial HIV-AIDS yang selama ini masih banyak penderita terkucil dan tidak bisa hidup bermasyarakat karena stigma negatif. (*/sun)

Pewarta : 22
Editor :
Copyright © ANTARA 2024