Pemkab Pasaman luncurkan program bantuan 100 RTLH

id Peluncuran bantuan RTLH

Pemkab Pasaman luncurkan program bantuan 100 RTLH

Bupati Pasaman Welly Suhery saat menyerahkan secara simbolis bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) kepada penerima di Lubuk Sikaping, Rabu (19/11/2025). ANTARA/HO-Diskominfo.

Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat meluncurkan program bantuan 100 rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Tahun 2025 sebagai upaya memperluas perlindungan sosial bagi masyarakat kurang mampu di daerah itu.

Bupati Pasaman Welly Suhery di Lubuk Sikaping, Rabu, mengatakan program ini merupakan kerja sama Pemkab Pasaman dengan Badan Amil Zakat Nasional Pasaman.

Dia menegaskan peluncuran program ini bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan hunian layak bagi warga kurang mampu.

“Program RTLH adalah bagian dari tanggung jawab Pemkab Pasaman untuk memastikan masyarakat Pasaman memiliki rumah yang aman dan layak. Tahun 2025 kita targetkan 100 unit rumah dapat dibangun melalui kolaborasi dengan Baznas," sebutnya.

Ia menambahkan, hingga November 2025 sudah 60 unit RTLH selesai dibangun, 27 unit dalam proses pengerjaan dan 13 unit masih dalam tahap verifikasi.

Total anggaran yang dialokasikan untuk program tersebut mencapai Rp1,5 miliar. Ditargetkan pada jelang akhir tahun, program ini selesai semuanya.

Di momen itu, katanya, dilakukan penyerahan bantuan alat bantu bagi 33 penyandang disabilitas oleh Dinas Sosial Pasaman.

Dia menyebutkan dua program ini saling melengkapi dalam memperkuat perlindungan sosial bagi masyarakat Pasaman.

"Bantuan untuk penyandang disabilitas meningkatkan kemandirian individu, sementara pembangunan RTLH memperkuat ketahanan keluarga. Ini pendekatan yang ingin kita bangun di Pasaman," ungkapnya.

Dia juga menegaskan bahwa arah kebijakan tersebut sejalan dengan amanat UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas serta Peraturan Daerah Kabupaten Pasaman Nomor 2 Tahun 2025.

Ia meminta, Dinas Sosial meningkatkan pendataan dan pendampingan penyandang disabilitas.

Selanjutnya, Baznas diharapkan menjaga akuntabilitas dan memperkuat koordinasi dalam pembangunan RTLH.

Kemudian penerima manfaat memanfaatkan bantuan sebagai dorongan meningkatkan kualitas hidup.

Dia juga meminta organisasi perangkat daerah dan kecamatan memperkuat koordinasi lintas sektor untuk memastikan dampak program lebih terukur.

"Setiap program sosial jangan hanya jadi agenda seremonial. Namun harus berdampak bagi masyarakat," tegasnya.

Kepala Dinas Sosial Pasaman Dedi mengatakan penerima bantuan disabilitas berasal dari berbagai kecamatan di Pasaman.

"Semoga bantuan ini bermanfaat bagi penerima," katanya.

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.