Senator puji semangat gotong-royong warga Malalak Agam

id Irman Gusman,Kampuang Lereng, Malalak, Agam.

Senator puji semangat gotong-royong warga Malalak Agam

Anggota DPD RI asal Sumatra Barat (Sumbar) Irman Gusman dalam acara sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Padang, pada Sabtu (14/6). ANTARA/FathulAbdi

Padang (ANTARA) - Anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI asal Sumatra Barat (Sumbar) yakni Irman Gusman, memuji semangat gotong-royong yang ditunjukkan oleh warga Kampuang Lereng, Malalak, Agam.

Ia mengaku kagum dengan semangat warga kampung yang telah bergotong-royong untuk membantu biaya keberangkatan seorang anak bernama Devit Febriansyah yang diterima kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB).

"Saya memuji semangat gotong-royong yang ditunjukkan oleh warga, mereka saling bantu agar anak tersebut bisa pergi menuntut ilmu," kata Irman.

Menurutnya fenomena itu telah membuktikan dua hal kepada publik, yang pertama adalah pembuktian bahwa semangat gotong-royong yang menjadi ciri khas masyarakat Minangkabau sejak dulu belum hilang.

Kedua membuktikan bahwa ilmu pengetahuan masih menjadi prioritas utama bagi masyarakat Minangkabau yang secara historis telah melahirkan banyak tokoh intelektual dan berpengaruh.

Ia mengatakan semangat yang ditunjukan oleh warga Malalak itu harus terus dihidupkan, serta dikembangkan ke seluruh kampung atau Nagari yang ada di Sumbar.

"Para pemangku kepentingan dan pihak terkait harus mampu menemukan formula atau strategi yang bisa mengembangkan sikap ini ke seluruh nagari atau kampung," jelasnya.

Untuk diketahui, warga kampung menyumbang dengan sukarela mulai dari puluhan ribu, ratusan ribu, hingga jutaan rupiah demi mendukung keberangkatan Devit ke Bandung, Jawa Barat.

Devit adalah lulusan SMAN 1 Bukittinggi, sedangkan kedua orang tuanya yakni Doni Afrijal dan Julimar sehari-hari bekerja sebagai kuli angkut kayu manis dengan penghasilan yang tak tetap.

Warga kampung turut berbangga karena Devit menjadi satu-satunya peserta SNBP 2025 asal Kecamatan Malalak yang lolos di ITB, bidang Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI).

Bantuan yang terkumpul dari warga tentunya punya sangat berharga bagi Devit, karena dengan bantuan itu mimpinya untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi bisa terus dilanjutkan.

Pada bagian lain, Irman Gusman juga ingin menjadikan kisah Devit sebagai momentum untuk meningkatkan kepedulian terhadap putera daerah yang berprestasi, namun menghadapi keterbatasan biaya.

Pemerintah daerah atau lembaga terkait harus memberikan perhatian khusus kepada anak-anak yang berprestasi di darah masing-masing, agar mimpinya tidak kandas karena keterbatasan biaya.

"Devit adalah contoh anak berprestasi yang mengalami kendala biaya, namun berhasil diatasi. Bagaimana dengan anak berprestasi lain yang terkendala biaya namun tidak terekspos?, ini juga harus menjadi perhatian bersama," gugahnya.

Pewarta :
Uploader: Jefri Doni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.