Cerita Persib Juara, rumput Stadion GBLA dan barak militer

id persib, juara, liga 1, stadion gbla, kang dedi, bapa aing, barak militer

Cerita Persib Juara, rumput Stadion GBLA dan barak militer

ANTARA-Tiktok-rep

Padang (ANTARA) - Perayaan Persib Juara Liga 1 2024-2025 atau juara dua kali beruntun menyisakan cerita yang kurang mengenakan.

Betapa tidak, saat Persib menjadi kampiun, justeru ada cara baru bobotoh merayakannya yakni mengambil sejumput rumput Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) untuk di tanam di rumah atau halaman rumah mereka.

Ada juga yang merobek dan menggunting jala gawang stadion itu dengan dalih untuk kenang-kenangan buat bobotoh. Akibatnya kondisi rumput dan jala gawang stadion itu rusak.

Kejadian itu menjadi viral di media sosial, bahkan tak segan-segan oknum bobotoh mempublikasikan saat mengambil rumput dan merobek jala gawang.

Sebuah fenomena yang yang tak pernah terjadi sebelumnya. Sebuah kecintaan yang diekspresikan dengan tindakan yang tidak seharusnya terjadi.

Bahkan dari narasi di medsos itu, oknum suporter itu malah 'mencolek" nama Kang Dedi atau Gubernur Jabar untuk membawanya ke barak militer.

Fenomena itu menodai pesta juara, karena justeru stadion home base Persib sendiri yang 'rusak' akibat ulah tidak bertanggung jawab.

Namanya disebut di media sosial, Kang Dedi yang juga biasa disapa Bapa Aing memberi komentar. Ia meminta agar mereka yang berbuat rumput stadion rusak untuk bertanggung jawab.

Bahkan harus bertanggung jawab secara hukum akibat aksi perusakan itu, atau dia akan membawanya untuk dibina di barak militer.

"Atau saya bawa ke barak militer," kata Kang Dedi.

Ia menyatakan tidak mentolelir kegiatan perusakan itu dan meminta agar yang bersangkutan mempertanggung jawabkan perbuatannya, besar atau kecil pelanggarannya.

Persib Bandung beserta bobotoh menggelar pesta kemenangan pada Minggu (25/5/2025) kemarin yang dihadiri oleh para legenda Persib serta Gubernur Jabar.

Pewarta :
Editor: Syarif Abdullah
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.