Jakarta (ANTARA) - Sejumlah berita terpopuler pada Kamis pagi yang menarik untuk disimak, mulai dari 17 menteri Jokowi yang dipanggil Prabowo hingga penunjukkan Herindra sebagai Kepala BIN dinilai strategis. Berikut rangkuman berita selengkapnya ::
1.Ini 17 menteri Jokowi yang dipanggil Prabowo ke Kertanegara
Beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Jokowi dipanggil ke rumah calon presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jakarta, pada Senin (14/10). Pertemuan tersebut memunculkan spekulasi terkait kemungkinan pengangkatan kembali mereka sebagai menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran. Selengkapnya di sini.
2.Borrell: Keamanan Uni Eropa berisiko bila Israel serang nuklir Iran
Situasi keamanan Eropa akan berada dalam bahaya nyata jika serangan balasan antara Israel dan Iran memengaruhi fasilitas produksi nuklir dan minyak, kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, pada Rabu (16/10). Selengkapnya di sini.
3.Jokowi jelaskan alasan pemberhentian Kepala BIN Budi Gunawan
Presiden Joko Widodo menjelaskan alasan dirinya mengajukan pemberhentian Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan kepada DPR RI. Selengkapnya di sini.
4.Profil Hanif Faisol Nurofiq, kandidat menteri di kabinet Prabowo
Hanif Faisol Nurofiq merupakan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Dirjen PKTL KLHK). Dirinya tengah menjadi sorotan publik sebagai salah satu calon menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Selengkapnya di sini.
5.Pengamat nilai penunjukan Herindra jadi Kepala BIN langkah strategis
Analis politik dan isu intelijen Boni Hargens berpendapat penunjukan Letjen Purn. Muhammad Herindra sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang baru menggantikan Jenderal Pol. Purn. Budi Gunawan merupakan langkah strategis untuk memperkuat agenda pemerintahan baru Presiden RI Prabowo Subianto. Selengkapnya di sini.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Terpopuler, 17 menteri Jokowi hingga penunjukkan Herindra strategis