PODSI sarankan pemda perbanyak kompetisi guna tambah jam terbang atlet
Aceh (ANTARA) - Pengurus Besar (PB) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) menyarankan pemerintah daerah (pemda) di tanah air untuk memperbanyak dan merutinkan kompetisi-kompetisi lokal untuk menambah jam terbang para atlet.
"Kompetisi lokal ini ibaratnya sama dengan ulangan ketika kita sekolah. Semakin banyak ujian maka, maka kita semakin terlatih," kata Wakil Sekretaris Jenderal PB PODSI Brata Tryana Hardjosubroto di Kabupaten Aceh Besar, Selasa.
Brata mengkhawatirkan apabila di suatu provinsi jarang dilaksanakan kompetisi lokal, maka keterampilan dan skil para atlet terutama cabang olahraga dayung tidak akan maksimal ketika tampil di ajang yang lebih tinggi seperti Pekan Olahraga Nasional (PON).
"Jadi, semakin banyak kejuaraan yang diadakan maka atlet kita juga semakin terasah dan teruji," kata dia.
Ia menyampaikan untuk mencapai level tertinggi setiap atlet harus melewati tahapan atau kompetisi dari jenjang terendah. Misalnya kompetisi tingkat kecamatan, kabupaten dan kota, nasional hingga kancah internasional seperti Olimpiade.
Secara umum PB PODSI melihat kompetisi lokal masih kurang dan hampir merata di sejumlah provinsi. Kendati demikian, beberapa daerah sudah rutin menyelenggarakan kompetisi lokal di antaranya Jawa Barat dan DKI Jakarta.
"Di Jawa Barat itu ada Porkab, Porkota dan Porda atau pekan olahraga daerah. Inilah yang harus terus digelorakan," ujarnya.
Sama halnya dengan Jawa Barat, beberapa waktu lalu Jakarta menyelenggarakan Jakarta International Dragon Boat Festival. Selain dalam rangka peringatan hari jadi Jakarta, ajang itu dinilai PB Podsi wadah untuk mengasah kemampuan atlet dayung.
Selain Jakarta dan Jawa Barat, Brata juga menyingung Kota Padang, Sumatera Barat yang dulunya cukup rutin menyelenggarakan lomba perahu naga. Oleh karena itu, PB Podsi mendorong setiap daerah mulai aktif mengadakan kompetisi lokal.
Sementara itu, pelatih cabang olahraga dayung nomor stand up paddle Papua Barat, Yan Agus Rumbewas mengakui cukup kesulitan mencari kompetisi lokal cabang olahraga dayung khususnya di Papua Barat.
Bahkan, Agus Rumbewas mengaku harus mengajak dua atlet dayungnya ke Jakarta untuk mengikuti kompetisi resmi sebelum bertanding di PON Aceh-Sumatera Utara.
"Menjelang PON ini kami hanya ikut sekitar tiga kompetisi untuk mengasah mental sekaligus menambah jam terbang atlet," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PODSI sarankan pemda perbanyak kompetisi guna tambah jam terbang atlet
"Kompetisi lokal ini ibaratnya sama dengan ulangan ketika kita sekolah. Semakin banyak ujian maka, maka kita semakin terlatih," kata Wakil Sekretaris Jenderal PB PODSI Brata Tryana Hardjosubroto di Kabupaten Aceh Besar, Selasa.
Brata mengkhawatirkan apabila di suatu provinsi jarang dilaksanakan kompetisi lokal, maka keterampilan dan skil para atlet terutama cabang olahraga dayung tidak akan maksimal ketika tampil di ajang yang lebih tinggi seperti Pekan Olahraga Nasional (PON).
"Jadi, semakin banyak kejuaraan yang diadakan maka atlet kita juga semakin terasah dan teruji," kata dia.
Ia menyampaikan untuk mencapai level tertinggi setiap atlet harus melewati tahapan atau kompetisi dari jenjang terendah. Misalnya kompetisi tingkat kecamatan, kabupaten dan kota, nasional hingga kancah internasional seperti Olimpiade.
Secara umum PB PODSI melihat kompetisi lokal masih kurang dan hampir merata di sejumlah provinsi. Kendati demikian, beberapa daerah sudah rutin menyelenggarakan kompetisi lokal di antaranya Jawa Barat dan DKI Jakarta.
"Di Jawa Barat itu ada Porkab, Porkota dan Porda atau pekan olahraga daerah. Inilah yang harus terus digelorakan," ujarnya.
Sama halnya dengan Jawa Barat, beberapa waktu lalu Jakarta menyelenggarakan Jakarta International Dragon Boat Festival. Selain dalam rangka peringatan hari jadi Jakarta, ajang itu dinilai PB Podsi wadah untuk mengasah kemampuan atlet dayung.
Selain Jakarta dan Jawa Barat, Brata juga menyingung Kota Padang, Sumatera Barat yang dulunya cukup rutin menyelenggarakan lomba perahu naga. Oleh karena itu, PB Podsi mendorong setiap daerah mulai aktif mengadakan kompetisi lokal.
Sementara itu, pelatih cabang olahraga dayung nomor stand up paddle Papua Barat, Yan Agus Rumbewas mengakui cukup kesulitan mencari kompetisi lokal cabang olahraga dayung khususnya di Papua Barat.
Bahkan, Agus Rumbewas mengaku harus mengajak dua atlet dayungnya ke Jakarta untuk mengikuti kompetisi resmi sebelum bertanding di PON Aceh-Sumatera Utara.
"Menjelang PON ini kami hanya ikut sekitar tiga kompetisi untuk mengasah mental sekaligus menambah jam terbang atlet," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PODSI sarankan pemda perbanyak kompetisi guna tambah jam terbang atlet