Pemkot Solok upayakan program bedah rumah pada tahun 2024

id Pemkot Solok, program bedah rumah, tahun 2024

Pemkot Solok upayakan program bedah rumah pada tahun 2024

Wakil Wali Kota Solok Ramadhani Kirana Putra saat memberikan arahan pada kegiatan sosialisasi program bedah rumah pada tahun 2024 di Kota Solok. (ANTARA/HO-Diskominfo Solok)

Solok (ANTARA) - Pemerintah Kota Solok, Sumatera Barat mengupayakan untuk melakukan program bedah rumah dan rehab rumah masyarakat berpenghasilan rendah atau rumah tidak layak huni (RTLH) di daerah setempat.

Wakil Wali Kota Solok Ramadhani Kirana Putra di Solok, Rabu, mengatakan bahwa pemerintah Kota Solok telah melakukan program bantuan RTLH dari tahun 2017 sampai saat ini.

Ia menyebutkan jumlah rumah tidak layak huni yang telah diintervensi melalui bedah/bangun baru RTLH ini adalah sebanyak 1.195 unit melalui dana ABPN/DAK, APBD Provinsi Sumbar dan APBD Kota Solok.

"Untuk tahun 2024, melalui dana APBD Kota Solok akan dilaksanakan bedah rumah sebanyak 157 unit," ucap dia.

Selain itu, berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, melalui SK Wali Kota tentang Penetapan Data Sasaran Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem Daerah Tahun 2024 dan 2025.

Pemerintah Kota Solok berkolaborasi dengan Baznas Kota Solok di antaranya berupa tambahan upah terhadap KK keluarga miskin ekstrem (untuk memenuhi syarat swadaya RTLH-MBR) dan berbagi calon pemohon RTLH (bagi yang tidak memiliki syarat lengkap akan dibantu Baznas).

Sebelum dilakukan bedah rumah, Pemkot Solok juga menggelar kegiatan sosialisasi pembentukan kelompok program bantuan RTLH tahun 2024.

Kegiatan sosialisasi tersebut diharapkan memberikan penjelasan terkait tujuan dan mekanisme program bantuan RTLH secara rinci.

"Kami ingin memastikan bahwa setiap peserta memahami dengan jelas apa yang akan dilakukan dalam program ini, serta hak dan kewajiban yang akan diemban,” ujarnnya.

Ramadhani menegaskan akan membentuk kelompok yang akan bertugas untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang terkait dengan program ini, seperti pelaporan kebutuhan, koordinasi pelaksanaan perbaikan dan evaluasi hasil kerja.

Pembentukan kelompok ini bertujuan untuk membagi tanggung jawab secara adil dan memastikan semua aspek program dapat dikelola dengan baik.

“Kami mengajak semua peserta untuk berpartisipasi aktif, memberikan masukan, serta menyampaikan pertanyaan atau saran yang mungkin ada," ucapnya.

Keterlibatan dan kerja sama semua pemangku kepentingan adalah kunci untuk kesuksesan program ini dan untuk memastikan manfaatnya dirasakan secara maksimal oleh seluruh masyarakat Kota Solok.