Kemenko Marves-OceanX-BRIN teliti laut Indonesia

id oceanx,penelitian oceanx,kemenko marves,Padang

Kemenko Marves-OceanX-BRIN teliti laut Indonesia

Peneliti OceanX memaparkan sejumlah temuan awal di laut Indonesia di Padang, Senin (24/6/2024). ANTARA/Muhammad Zulfikar.

Padang (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bekerja sama dengan tim OceanX dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam melakukan penelitian terhadap laut Indonesia.

Plt Sekretaris Deputi (Sesdep) Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Aniza Suspita di Padang, Senin, mengatakan, dari rangkaian tahap awal penelitian di laut itu, didapatkan sejumlah temuan seperti taman terumbu karang yang indah pada kedalaman 4.800 meter di bawah laut.

"Bayangkan, di titik tergelap (bawah laut) bisa ada terumbu karang," katanya pada kegiatan University Lecture and Research Tourbertajuk "Biodiversity and Oceanography" di Universitas Andalas, Sumatera Barat.

Menurut dia, temuan taman terumbu karang di kedalaman 4.800 di bawah laut tersebut merupakan sesuatu yang cukup langka dan unik.

Dalam rangkaian misi penelitian tersebut, pihaknya juga menemukan sejumlah spesies baru di laut Indonesia.

Untuk temuan spesies itu, tim peneliti belum bisa mengungkap secara detail karena masih dalam tahap identifikasi yang membutuhkan waktu cukup panjang.

Setelah penelitian tahap satu hingga lima selesai, Kemenko Marves akan mengumpulkan seluruh peneliti yang terlibat untuk mempelajari dan meneliti sampel yang didapatkan.

Sejauh ini, tim peneliti berhasil mengumpulkan sekitar 500 sampel yang didapatkan dari tahap satu dan dua yang akan disimpan oleh BRIN.

"Jadi, dari sampel itu nantinya akan dikaji apakah ditemukan bakteri atau tanaman dan hewan yang bisa menjadi obat di masa depan," ujar Aniza.

Kemenko Marves memastikan seluruh data penelitian tersebut tidak akan bocor atau dibawa oleh pihak asing termasuk OceanX.

Bahkan, setelah riset selesai kapal milik OceanX harus dalam keadaan kosong atau tidak boleh membawa sampel apapun.

"Kapal akan dikosongkan dan data atau sampel dipindahkan ke BRIN. Seluruh data menjadi milik Indonesia," katanya menegaskan.