Pemkot Pariaman komitmen wujudkan wajib belajar 12 tahun

id Pemkot Pariaman

Pemkot Pariaman komitmen wujudkan wajib belajar 12 tahun

Staf Ahli Wali Kota Pariaman, Sumbar Bidang Sumberdaya Manusia dan Kemasyarakatan Hertati Taher saat menghadiri wisuda taruna taruni SMKN 3 Pariaman. Antara/HO-Diskominfo Pariaman

Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) terus berkomitmen mewujudkan wajib belajar 12 tahun serta bagi anak kurang mampu mengikuti program Satu Keluarga Satu Sarjana (Saga Saja) guna meningkatkan sumber daya manusia dan ekonomi warga di daerah tersebut.

"Sesuai dengan peraturan daerah kota Pariaman bahwa semua anak di Pariaman wajib belajar 12 tahun dan dilanjutkan dengan program Saga saja untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi," kata Staf Ahli Wali Kota Pariaman Bidang Sumberdaya Manusia dan Kemasyarakatan Hertati Taher di Pariaman, Sabtu.

Hal tersebut juga ia sampai saat menghadiri wisuda taruna/taruni SMKN 3 Pariaman, Selasa (22/5).

Ia mengatakan biaya pendidikan dari SD sampai SMA sederajat di daerah itu ditanggung oleh Pemkot Pariaman. Khusus untuk SMA sederajat yang kewenangannya berada di pemerintah provinsi (Pemprov), lanjutnya Pemkot Pariaman membuat program bantuan keuangan khusus untuk Pemprov Sumbar.

Dengan bantuan keuangan khusus tersebut, lanjutnya maka siswa SMA sederajat di daerah itu tidak lagi dipungut biaya pendidikan atau gratis.

Ia menjelaskan dengan program pendidikan gratis 12 tahun ditambah dengan Saga Saja khusus untuk anak dari keluarga miskin maka diharapkan dapat mengentaskan angka kemiskinan di daerah itu melalui pendidikan.

"Pemkot Pariaman sangat konsen dengan dunia pendidikan karena kami menyadari salah satu cara mengatasi kemiskinan adalah dengan pendidikan," katanya.

Pada kesempatan tersebut ia juga menyampaikan sebanyak 17 taruna di SMK tersebut juga telah diterima di perguruan tinggi favorit melalui Saga Saja.

Sementara 18 taruna sedang berjuang menembus formasi TNI Polri di tahun ini dan 125 letakan lulus bekerja di Jepang dan 12 orang taruna taruna sudah diterima di BPN.