Solok (ANTARA) - Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) yang dilakukan oleh Kepala Dinas Kominfo Kota Solok Sumatera Barat telah membuahkan hasil setelah enam bulan melakukan pendampingan dimulai dari bulan Mei sampai Oktober 2023.
"Kunjungan rutin dilakukan setiap bulannya pada tanggal 30 untuk melihat seberapa pesat perkembangan anak yang terpilih dalam program BAAS tersebut," kata Kepala Diskominfo Kota Solok Heppy Dharmawan di Solok, Kamis.
Ia menyebutkan dalam kunjungan tersebut selalu memberikan sembako dan makanan pokok agar tumbuh kembang anak tersebut semakin membaik seperti beras, roti, telur, dan susu.
BAAS merupakan program nasional dalam meningkatkan gizi anak-anak yang mempunyai masalah dalam tumbuh kembang pada usia di bawah dua tahun (Baduta).
Nama Baduta dalam program BAAS Diskominfo tersebut, yakni Asyia Latifah merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara berumur satu tahun delapan bulan, Asyia adalah anak perempuan satu-satunya dari keluarga tersebut.
Perkembangan anak stunting ini sendiri sudah sangat jauh berbeda dari pada sebelumnya dan hampir dikatakan sudah sama dengan pertumbuhan anak normal lainnya, yang awalnya tidak bisa berjalan sekarang sudah bisa berjalan dengan lincah, beratnya pun mencapai 11,6 kilogram.
Ia mengucapkan syukur yang sebesar-besarnya atas kesembuhan Asyia Latifah itu.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua atas kerja sama yang membuahkan hasil sehingga tercapai kesembuhan, semoga ke depannya angka prevalensi anak stunting di Kota Solok bisa turun signifikan.
“Ini memang program terakhir dari BAAS akan tetapi saya akan selalu menyempatkan hadir dan melihat perkembangan Asyia, karena secara pribadi saya sudah menganggapnya sebagai anak kandung sendiri, sebagai anak kandung Diskominfo yang akan selalu dijaga dan perhatikan dengan baik,” katanya.
Kegiatan tersebut ditutup dengan pemasangan selempang Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) kepada Kadis Kominfo sebagai tanda telah berakhirnya masa Bapak Asuh Anak Stunting pada periode tahun 2022/2023.