Kualitas udara Solok Selatan tidak sehat akibat kabut asap

id Kualitas udara, Solok Selatan, tidak sehat,solok selatan

Kualitas udara Solok Selatan tidak sehat akibat kabut asap

Sejumlah pengendara sepeda motor melintas di jalan utama Solok Selatan ditengah kabut asap yang mengakibatkan udara tidak sehat. (Antara/Erik)

Solok Selatan (ANTARA) - Hasil pemantauan Dinas Perumahan, Pemukiman, Lingkungan Hidup dan Perhubungan Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat kualitas udara di daerah tidak sehat akibat kabut asap.

"Berdasarkan pemantauan Indeks Kualitas Udara (AQI) menggunakan aplikasi IQAir haru ini mencapai angka 164 dan ini berarti kualitas udara di Solok Selatan sudah tidak sehat akibat kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan di daerah lain," kata Kepala Dinas Perumahan, Pemukiman, Lingkungan Hidup, dan Perhubungan Solok Selatan Wirnoveri, di Padang Aro, Rabu.

Hasil pada aplikasi ini mengukur Particulate Matter 2.5 atau PM2.5, yaitu partikel udara yang berukuran kecil dari atau sama dengan 2.5 μm (mikrometer).

Pada angka AQI 164, PM2.5 menunjukkan level 80,2 μm/meter kubik. Angka ini jauh di ambang batas yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pemerintah Kabupaten Solok Selatan merekomendasikan masyarakat untuk mulai menggunakan masker guna menjaga kesehatan.

Pemakaian masker katanya, untuk mengurangi risiko terpapar penyakit akibat kabut asap dampak kebakaran lahan.

"Rekomendasi kesehatan atas keadaan ini adalah mengurangi aktivitas di luar rumah, menutup jendela untuk menghindari masuknya udara kotor, dan untuk kelompok sensitif disarankan memakai masker," katanya.

Meski hingga sore ini angka tersebut terus turun, namun rekomendasi untuk menggunakan masker masih dianjurkan, terutama untuk kelompok masyarakat sensitif.

Salah seorang warga Irwan (43) mengatakan, sudah hampir seminggu kabut asap menyelimuti Solok Selatan dan sudah mulai terasa perih dimata.

"Kabut asap setiap hari makin tebal dan mulai terasa perih di mata," ujarnya.