Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi meminta pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat untuk mengambil langkah antisipasi menghadapi cuaca panas dan kekeringan yang diperkirakan akan terjadi selama enam bulan ke depan.
“Kami sudah bertemu dengan BMKG. Beberapa hal yang perlu disikapi yakni cuaca panas dan musim kering. Kemungkinan Mei sampai enam tujuh bulan ke depan. Kita harus siapkan antisipasi,” katanya di Padang, Kamis.
Mahyeldi mengungkapkan selama enam bulan ke depan ada kawasan-kawasan di Sumbar yang curah hujannya sangat rendah dan suhu atau cuacanya sangat panas.
Untuk mengantisipasi kondisi ini Mahyeldi telah memberikan arahan kepada Kepala Dinas Kehutanan Sumbar segera mengaktifkan tim pengendalian kebakaran lahan dan hutan (karlhutla) dan melakukan koordinasi dengan BMKG sehingga dapat mengetahui spot yang perlu diantisipasi agar tidak terjadi karhutla.
Selain itu Mahyeldi juga sudah memberikan arahan kepada Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar untuk mendorong masyarakat segera memulai melakukan penanaman padi.
“Saat berkunjung ke Sijunjung, masyarakat di sana sudah mulai Bakaua Adat pascapanen. Karena itu diminta bulan April dan Mei sudah mulai lakukan penanaman. Petakan kawasannya sehingga Juli sudah panen,” katanya.
Dengan melakukan penanaman padi, maka bila ada kawasan yang mengalami kekeringan, menjelang itu bisa dilakukan panen. “Ini upaya jaminan untuk ketersediaan pangan bisa disuplai untuk mengantisipasi daerah-daerah yang mengalami cuaca panas dan kekeringan. Dinas terkait juga harus koordinasi dengan Bulog untuk antisipasi ketersediaan pangan,” katanya.
Sebelumnya BMKG merilis hampir sebagian besar negara-negara di Asia Selatan masih terdampak gelombang panas atau heatwave. Badan Meteorologi di negara-negara Asia seperti Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand, dan Laos, telah melaporkan kejadian suhu panas lebih dari 40 derajat Celsius yang telah berlangsung beberapa hari belakangan dengan rekor-rekor baru suhu maksimum di wilayahnya.
Suhu panas bulan April di wilayah Asia secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu matahari, namun lonjakan panas di wilayah sub-kontinen Asia Selatan, kawasan Indochina, dan Asia Timur, pada tahun 2023 ini termasuk yang paling signifikan lonjakannya.
Berita Terkait
Cuaca panas akan berlangsung hingga September
Rabu, 15 Mei 2024 17:27 Wib
Fenomena udara panas
Senin, 6 Mei 2024 16:17 Wib
PT Medco Paparkan Eksplorasi Panas Bumi di Bonjol, Pasaman
Sabtu, 4 Mei 2024 9:15 Wib
Politisi Nofrizon prediksi Pilkada Bukittinggi panas, lobi politik kandas
Selasa, 30 April 2024 10:41 Wib
PVMBG: Gunung Ruang alami 944 kali aktivitas kegempaan dalam sehari
Kamis, 18 April 2024 10:22 Wib
BMKG sebut 2023 tahun terpanas sejak pra industrialisasi 1850
Sabtu, 23 Maret 2024 17:04 Wib
Paris diprediksi alami gelombang panas ekstrem saat Olimpiade
Senin, 5 Februari 2024 9:34 Wib
BMKG imbau masyarakat waspada potensi hujan lebat hingga panas terik
Minggu, 24 Desember 2023 7:54 Wib