Solok (ANTARA) - Pasar pabukoan (pasar perbukaan) Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat menjajakan beragam jenis makanan tradisional sebagai menu pilihan untuk berbuka puasa Ramadhan 1444 Hijriah.
Salah seorang pedagang, Pak Osu (60) di Alahan Panjang, Kamis mengatakan ia dan keluarga mulai membuka lapak dagangannya sejak hari pertama puasa Ramadhan 1444 Hijriah.
Jenis dagangan yang dijajakan Pak Osu di pasar pabukoan berupa ondeh-ondeh, beraneka ragam kolak, dan beragam jenis sambal tradisional khas daerah itu.
"Alhamdulillah sejak awal Ramadhan 1444 Hijriah sampai sekarang dagangan kami laris terus. Apalagi sambal, selalu laris-manis," kata dia.
Pak Osu menjual beragam jenis sambal dengan citarasa yang khas resep tradisional diantaranya dendeng rabu (dendeng paru-paru sapi), ayam lado hijau (ayam cabai hijau), rendang nangka, gulai, ayam bumbu, dan beragam jenis sambal lainnya.
"Harga pembelian sambal mulai dari Rp15 ribu sesuai permintaan pembeli," ucap dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan biasanya para pembeli lebih ramai mulai dari pukul 17.00 WIB hingga magrib.
Ia juga mengatakan jika dibandingkan tahun lalu, maka tahun ini penjualan lebih meningkat. Karena tahun lalu banyak masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.
Ia mengaku di hari biasa berjualan nasi bungkus di rumah makan miliknya, sementara di bulan Ramadhan lebih memilih berjualan takjil berbuka puasa di pasar pabukoan. Dengan alasan pendapatan lebih menjanjikan.
Selain Pak Osu, pedagang lainnya juga menjajakan beragam menu takjil yang menggugah selera pengunjung diantaranya lamang tapai, yakni beras ketan yang dimasak dengan santan dalam bambu muda.
Lebih lanjut, menu yang dijual di pasar pabukoan tersebut dengan harga yang bersahabat, mulai dari aneka minuman dan bermacam kolak dengan harga Rp5 ribu hingga Rp10 ribu, gorengan Rp1 ribu per biji, jajanan tradisional ondeh-ondeh Rp500 per biji serta sambal mulai dari Rp10 ribu hingga Rp20 ribu sesuai permintaan para pembeli.
Salah seorang warga yang berburu takjil di pasar itu Hasan (29) mengatakan keberadaan pasar pabukoan sangat membantu warga yang hendak membeli kebutuhan takjil untuk berbuka puasa.
"Dengan adanya pasar pabukoan ini kita dapat memilih menu yang kita suka untuk berbuka puasa. Bisanya di bulan Ramadhan kita suka bosan dengan menu yang itu-itu saja," katanya. ***1***