47 pemuda di Payakumbuh ikuti Diklatsarmil Pemuda Panca Marga

id Diklatsarmil Pemuda Panca Marga,Pemuda Payakumbuh,PC PPM Kota Payakumbuh

47 pemuda di Payakumbuh ikuti Diklatsarmil Pemuda Panca Marga

Pembukaan Pelatihan Dasar dan Pelatihan Militer (Diklatsarmil) Pemuda Panca Marga yang dilaksanakan di Batalyon 131/BRS. Antara/Akmal Saputra

Payakumbuh (ANTARA) - Sebanyak 47 orang pemuda di Kota Payakumbuh mengikuti Pendidikan Pelatihan Dasar Militer (Diklatsarmil) Pemuda Panca Marga (PPM) Provinsi Sumatera Barat yang dilaksanakan di Batalyon 131 Braja Sakti.

Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Supardi di Payakumbuh, Kamis, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk membangkitkan kembali jiwa patriotisme generasi muda terutama di lingkungan PPM Sumatera Barat

"Saya yakin kegiatan ini banyak manfaatnya disamping dari patriotisme, tentu kesetiakawanan dan lain sebagainya, karena semakin hari ini sudah semakin luntur," katanya.

Dia mengharapkan kegiatan yang dilaksanakan delapan hari ini bisa kembali menggairahkan generasi muda dan berharap kepada PC PPM Kota Payakumbuh agar dapat melakukan kegiatan yang positif lagi, terutama kegiatan sosial yg langsung menyentuh ke masyarakat.

“Pemuda kita harus diarahkan dengan kegiatan yang positif. Seperti kegiatan seperti ini maupun kegiatan-kegiatan lainnya," ujarnya.

Sementara Ketua Pimpinan Daerah PPM Sumbar Wahyu Iramana Putra mengatakan bahwa kegiatan seperti ini baru pertama kali dilaksanakan.

"Pertama dilaksanakan dan dilaksanakan di Kota Payakumbuh. Juga tidak menutup kemungkinan akan dapat dilaksanakan di daerah lain di Sumatera Barat," kata dia.

Ia mengatakan Diklatsarmil wajib bagi anggota PPM sebagai bekal dasar untuk pengabdian diri kepada masyarakat dan negara.

Dalam Diklatsarmil anggota PPM tak hanya dibekali pelatihan dasar militer namun juga diperluas dengan wawasan kebangsaan, ilmu bela negara dan sejarah perjuangan bangsa.

“Pelatihan ini sangat penting, selain bertujuan untuk Komponen Cadangan Militer TNI. Dengan harapan agar mampu menjadi organisasi yang mandiri dan mampu membentuk lapangan pekerjaan bagi anggotanya,” ujarnya.

Ia mengatakan materi yang diberikan atau disampaikan kepada para peserta antara lain adalah kedisiplinan, baris-berbaris, dan lainnya.

"Satu yang terpenting, PPM ini harus menghormati orang tua, ayahanda, bunda dari LVRI. Di agama islam tidak boleh melawan kepada orang tua begitu juga anak pejuang adalah anak yang Tertib bukan anak-anak yang diambil di jalanan, dia adalah anak-anak keturunan pejuang," katanya.

Sementara Ketua LVRI Sumbar Bpk. (Purn) Kolonel Amir Sarifudin mengatakan Payakumbuh tidak dapat dilepaskan dari Kabupaten Limapuluh Kota yang merupakan daerah perjuangan salah satu buktinya dengan berdirinya monumen bela negara di Koto Tinggi.

Dia juga berpesan agar generasi muda jangan pernah melupakan sejarah salah satunya momen sumpah pemuda satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.

"Pemuda harus pegang itu, jangan sesekali melupakan itu. Sesuai dengan yang disampaikan Soekarno beri satu pemuda kita goncang dunia ini," katanya.