DKK dan FKS Bukittinggi pelajari Program Kota Sehat Yogyakarta

id DKK dan FKS Kota Bukittinggi ,pelajari Program Kota Sehat Yogyakarta,berita bukittinggi,bukittinggi terkini,berita sumbar

DKK dan FKS Bukittinggi pelajari Program Kota Sehat Yogyakarta

DKK dan FKS Kota Bukittinggi lakukan kaji banding ke Yogyakarta yang menjadi peraih penghargaan Swasti Saba Wistara tujuh kali beturut di Indonesia. (Antara/HO-Pemkot Bukittinggi)

Bukittinggi, (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota dan Forum Kota Sehat (FKS) Bukittinggi melakukan kaji banding ke Yogyakarta selama empat hari ke depan untuk mempelajari keberhasilan daerah itu mendapatkan prestasi Swasti Saba Wistara tujuh kali beturut di Indonesia.

Ketua FKS Bukittinggi, Fiona Erman Safar dalam rilis tertulis yang diterima pada Kamis, mengatakan kaji banding dilakukan bersama sepuluh anggota FKS untuk mempelajari bagaimana program kota sehat di Kota Yogyakarta.

“Kota Jogja rasanya patut kita kunjungi sebagai lokasi kaji banding, karena program program yang dilaksanakan pemerintah Kota Yogyakarta dalam menciptakan kota yang sehat,buktinya, Jogja berhasil pertahankan penghargaan tertinggi Kota Sehat, Swasti Saba Wistara,” kata Fiona.

Kabid Kesmas DKK Bukittinggi, Sanora Yuder menyampaikan DKK sebagai salah satu pembina Kota Sehat tentunya mendukung kegiatan dari FKS sebagai mitra pemerintah untuk mewujudkan Kota Bukittinggi yang sehat.

Program di daerah lain tentu bisa menjadi rujukan, untuk bisa diterapkan di Kota Jam Gadang.

“Kami bersama FKS Bukittinggi ingin mengetahui kiat kiat dari DKK dan FKS Yogyakarta, dalam mewujudkan Kota Sehat sehingga apa yang bisa kita adopsi, kita coba untuk diterapkan di Bukittinggi sesuai dengan kondisi daerah kita juga,” ujar Nora.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, melalui Plt Kabid Kesmas dr. Riska Novriana, menjelaskan Kota Yogyakarta bangga selalu jadi terbaik dalam penilaian Kota Sehat.

Menurutnya ada banyak tips dan trik di Kota Jogja dan diharapkan bisa diterapkan di Bukittinggi, karena memang Jogja dan Bukittinggi sama sama Kota Pariwisata.

“Kota Jogja memiliki luas 32,5 kilometer persegi, terdiri dari 14 kecamatan , 45 kelurahan, 616 RW dan 2534 RT, meski kecil, Kota Jogja, jadi daerah yang fokus untuk segala kegiatan, tatanan dan indikator kota sehat, menjadi tantangan bagi Kota Jogja, target kita, tahun 2022 dan 2023 Kota Jogja zero sampah an organik, semoga 2023 kita kembali meraih swasti saba wistara,” katanya menjelaskan.

Koordinator kelompok substansi KLK3O, Nur Wara Gunarsih menyampaikan, Kota Yogyakarta pertama mengikuti penilaian kota sehat pada tahun 2005 dan langsung meraih swastisaba wiwerda.

Selanjutnya, sejak 2007 hingga 2019, Kota Jogja mendapat swastisaba wistara. Terakhir, Kota Yogyakarta raih Swastisaba Wistara tahun 2019 dengan mengusung 7 tatanan.

Sedangkan 2021, karena pandemi covid, tim tidak lakukan penilaian ke DIY, namun Kota Jogja tetap dapat penghargaan karena tetap menyelanggarakan Kota Sehat 2021.

“Banyak inovasi yang mendukung kota sehat, lahir dari swadaya masyarakat. Kita sadarkan warga bahwa kebersihan dan kesehatan itu merupakan kebutuhan. Sehingga banyak inovasi yang diinisiasi warga, khususnya bidang pariwisata dan pertanian, kita support itu semua dan hasilnya berdampak pada peningkatan ekonomi warga sekitar,” katanya. (*)