Restoran Ocean Garden Terbakar Akibat Petasan Aremania

id Restoran Ocean Garden Terbakar Akibat Petasan Aremania

Malang, (Antara) - Restoran Ocean Garden yang berlokasi di Jalan Trunojoyo Kota Malang, Jawa Timur, sekitar pukul 12.30 WIB terbakar akibat petasan yang dilempar Aremania (suporter Arema) yang sedang berkonvoi merayakan HUR ke-26 Arema, Minggu. Salah seorang saksi mata Alif Adam (17) mengatakan saat salah satu rombongan konvoi melintas di Jalan Sriwijaya dan bermain petasan, tanpa diduga salah satu petasan yang dilempar menyambar salah satu bagian atap Ocean Garden yang terbuat dari jerami. "Saya tidak tahu rombongan Aremania yang konvoi itu berasal dari mana. Saya tahunya ada salah seorang peserta konvoi itu bermain petasan dan ketika dilempar mengenai atap restoran itu," ujarnya. Akibat tersambar petasan tersebut, hampir seluruh bangunan restoran Ocean Garden ludes dilalap api, meski tiga unit mobil pemadam kebakaran (PMK) diturunkan, tak mampu menyelamatkan bangunan tersebut. Ketika api mulai membesar, katanya, karyawan dan pengunjung restoran berhamburan. Apalagi, pada saat kejadian pengunjung sangat ramai dan lokasinya juga berdekatan dengan Stasiun Kotabaru maupun Kantor Arema. Lokasi tersebut menjadi pusat dilangsungkannya puncak acara HUT ke-26 Arema. Acara yang dihelat di kawasan itu di antaranya adalah pasar rakyat, "live" band, halal bihalal serta tenpat penilaian pawai mobil hias (Aremania Fest Carnival 2013). Sementara itu kasir Ocean Garden Devi mengatakan pada saat kebakaran, karyawan sedang sibuk melayani pengunjung, bahkan tidak tahu jika restoran tersebut terbakar. Kebakaran pertama kali diketahui oleh pengunjung restoran yang sedang makan. Menurut dia, ada lima meja yang penuh pengunjung. Setelah diketahui ada kebakaran, semua pengunjung dan karyawan dievakuasi dan atap dirobohkan, namun api justru terus membesar. Kapolresta Malang AKBP Totok Suhariyanto mengaku kejadian ini masih dalam penyelidikan. Hingga kini juga masih belum diketahui jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut. "Kita masih menyelidiki lebih lanjut untuk mencari pelakunya," katanya, menambahkan. (*/jno)