Pemkot Pariaman persiapkan tujuh desa wisata unggul

id Pemkot Pariaman,wisata di Desa Wisata Sumpu,Berita sumbar,Berita Pariaman

Pemkot Pariaman persiapkan tujuh desa wisata unggul

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Sumbar Gusniyetti Zaunit menutup pelaksanaan pelatihan pengelolaan desa wisata di Desa Wisata Sumpu. (ANTARA/Aadiaat M. S.)

Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat mempersiapkan tujuh desa wisata di daerah itu untuk menjadi unggul sehingga tidak saja dapat menawarkan paket wisata yang menarik namun juga dapat mengelolanya serta melayani wisatawan dengan baik.

"Kami berikan pelatihan di Desa Wisata Sumpu, Kabupaten Tanah Datar mereka juga kami target untuk menyusun paket wisatanya. Setelah paket wisata tersusun maka akan kami pertemukan dengan biro perjalanan agar terjalin kerjasama," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pariaman Gusniyetti Zaunit di Pariaman, Jumat.

Ia mengatakan peserta dalam pelatihan manajemen pengelolaan desa wisata yang dananya dari dana alokasi khusus tersebut tidak saja kelompok sadar wisata (Pokdarwis) namun juga pengelola BUMDes, kepala desa, dan badan permusyawaratan desa.

Ia menyampaikan upaya yang dilakukan tersebut karena melihat perkembangan desa wisata di Pariaman yang sudah lama terbentuk namun belum dapat membantu meningkatkan kesejahteraan warga setempat.

Menurutnya hal tersebut terjadi karena belum adanya kesamaan visi antara Pokdarwis dengan pemerintah desa dan masyarakat setempat.

Oleh karena itu, lanjutnya pihaknya membawa Pokdarwis serta pemangku kepentingan di tujuh desa yang dinilai aktif dari 21 desa wisata yang ada di Pariaman ke Desa Wisata Sumpu yang dilaksanakan dari 11 sampai 13 Oktober 2022.

"Kami memang memilih tujuh desa karena dinilai berpotensi untuk dikembangkan dan kami berharap setelah pelatihan tercipta komitmen antara Pokdarwis, pemerintah desa, dan masyarakat," katanya.

Ia menjelaskan dipilihnya Desa Sumpu sebagai lokasi pelaksanaan pelatihan tidak sekadar mempelajari paket wisata yang ditawarkan dan pelayanan yang diberikan namun juga semangat warganya membangun desa wisata tanpa intervensi dari pemerintah.

"Kami banyak melihat desa wisata yang dibantu pemerintah sebagian besar tidak lama bertahan, namun yang berkembang dan bertahan yaitu desa wisata yang memiliki keinginan dan inisiatif warga seperti Desa Sumpu," ujarnya.

Gusniyetti menekankan pendirian desa wisata untuk peningkatan ekonomi warga setempat tanpa meninggalkan adat dan tradisi di daerah itu sehingga kehadirannya harus disosialisasikan agar konsep ini diterima masyarakat.