Polisi amankan belasan pelajar diduga hendak menyusup demo mahasiswa

id Polresta Padang,aksi unjuk rasa mahasiswa sumbar,Demo tolak kenaikan bbm sumbar,Berita sumbar,Berita padang

Polisi amankan belasan pelajar diduga hendak menyusup demo mahasiswa

Polresta Padang mengamankan belasan remaja yang akan menyusup ke aksi unjuk rasa mahasiswa di Kantor DPRD Sumbar, Rabu (7/9). ANTARA/FathulAbdi

Padang (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengamankan 19 pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) karena diduga hendak menyusup ke barisan ribuan mahasiswa yang menggelar unjuk rasa di depan Kantor Dewan Perwakilan rakyat Daerah (DPRD) Sumbar.

"Belasan orang yang masih berstatus sebagai pelajar itu diamankan saat hendak masuk ke barisan mahasiswa, mereka bukan bagian dari peserta aksi unjuk rasa," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Padang Kompol Dedy Adriansyah Putra, di Padang, Rabu.

Ia mengatakan langkah tersebut dilakukan oleh jajaran untuk mengantisipasi sekaligus meminimalisir potensi konflik saat aksi unjuk rasa mahasiswa berlangsung.

Dari 19 pelajar yang diamankan itu diketahui empat di antaranya berasal dari Padang, sedangkan 15 di antaranya berasal dari Kabupaten Padang Pariaman yang merupakan daerah tetangga Kota Padang.

Belasan remaja tersebut kemudian diamankan ke Kantor Polresta Padang untuk didata serta dimintai keterangan.

"Kami berupaya memastikan unjuk rasa yang dilakukan oleh rekan-rekan mahasiswa berjalan dengan kondusif, tanpa dicoreng oleh oknum atau kelompok yang ingin membuat gaduh suasana," jelasnya.

Selain belasan remaja tersebut, personel kepolisian yang berjaga di lingkar luar lokasi unjuk rasa juga mendeteksi segerombolan remaja bersepeda motor yang hendak menerobos masuk.

"Mereka yang hendak menerobos masuk itu digiring oleh petugas berpakaian sipil supaya menjauh dari lokasi, kemudian diminta membubarkan diri," jelasnya.

Pada bagian lain, ribuan mahasiswa atas nama Badan eksekutif Mahasiswa Sumbar menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Sumbar sejak pukul 14.00 WIB hingga pukul 16.30 WIB.

Dalam aksinya mereka mengajukan empat tuntutan yakni menolak kenaikan harga BBM bersubsidi karena berdampak pada perekonomian masyarakat yang baru saja bangkit setelah pandemi COVID-19.

Kemudian meminta pemerintah menunda proyek strategis nasional yang tidak berdampak langsung kepada masyarakat, lalu dialihkan untuk subsidi BBM.

Ketiga mendesak pemerintah untuk mengatur regulasi pemakaian BBM bersubsidi, dan terakhir meminta Menteri Keuangan RI melakukan transparansi dana alokasi subsidi BBM.

Aksi unjuk rasa dikawal oleh ratusan personel gabungan dari Polresta Padang dan Polda Sumbar, pihak kepolisian juga melakukan rekayasa arus lalu lintas di sekitar lokasi.