Polresta Padang: aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa kondusif

id Polresta Padang,Unjuk rasa kenaikan harga BBM bersubsidi sumbar,Demo sumbar,Dprd sumbar

Polresta Padang: aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa kondusif

Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ribuan mahasiswa di depan Kantor DPRD Sumbar, pada Rabu (7/9). ANTARA/FathulAbdi

Padang (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) menyatakan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ribuan mahasiswa di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Sumbar di Padang, sejak Rabu siang hingga sore sekitar pukul 16.30 WIB berlangsung kondusif.

Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus yang mengatasnamakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumatera Barat itu menggelar unjuk rasa untuk menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.

"Aksi unjuk rasa berjalan dengan aman, damai, dan kondusif sejak awal hingga pukul 16.30 WIB. Kami mengapresiasi, mahasiswa Sumbar hebat," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Padang Kombes Pol Ferry Harahap, di Padang, Rabu.

Ia mengatakan terjaganya situasi kondusif merupakan bentuk komitmen para mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi. Bukan untuk unjuk gigi ataupun berlaku anarkis.

Dalam mengawal aksi unjuk rasa itu pihak kepolisian juga memfasilitasi perwakilan mahasiswa untuk bertemu dengan Wakil ketua DPRD Sumbar Irsyad Syafar.

Perwakilan mahasiswa bertemu langsung dengan sang legislator dan telah menyampaikan aspirasi secara langsung, namun meminta untuk bertemu langsung dengan Ketua DPRD Sumbar Supardi.

"Rekan-rekan mahasiswa telah kami kawal dan fasilitasi untuk bertemu anggota dewan, mereka juga sudah dijanjikan untuk bertemu Ketua DPRD Sumbar pada Jumat mendatang," jelasnya.

Ferry berharap situasi kondusif yang terjaga saat ini bisa terus dipertahankan oleh para mahasiswa di provinsi setempat, sehingga aksi untuk menyampaikan aspirasi bisa berjalan dengan aman.

Sementara itu salah seorang koordinator aksi Irwandi mengatakan ada empat tuntutan pihaknya yakni menolak kenaikan harga BBM bersubsidi karena berdampak pada perekonomian masyarakat yang baru saja bangkit setelah pandemi COVID-19.

Kemudian meminta pemerintah menunda proyek strategis nasional yang tidak berdampak langsung kepada masyarakat, lalu dialihkan untuk subsidi BBM.

Ketiga mendesak pemerintah untuk mengatur regulasi pemakaian BBM bersubsidi, dan terakhir meminta Menteri Keuangan RI melakukan transparansi dana alokasi subsidi BBM.

Pada bagian lain, ribuan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Sumbar sejak pukul 14.00 WIB kemudian membubarkan diri dengan tertib sekitar pukul 16.30 WIB.

Aksi unjuk rasa dikawal oleh ratusan personel gabungan dari Polresta Padang dan Polda Sumbar, pihak kepolisian juga melakukan rekayasa arus lalu lintas di sekitar lokasi.