Pemprov Sumbar buka jembatan panel di Padang Pariaman

id Jembatan garinggiang,Jembatan padang pariaman,Berita padang pariaman

Pemprov Sumbar buka jembatan panel di Padang Pariaman

Petugas sedang membuka jembatan panel atau bailey yang digunakan semenjak Desember 2021 sebagai jembatan darurat di Nagari Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Garinggiang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar. (ANTARA/Aadiaat M. S.)

Parik Malintang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) membongkar jembatan panel atau bailey yang digunakan semenjak Desember 2021 sebagai jembatan darurat di Nagari Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Garinggiang, Kabupaten Padang Pariaman karena kondisi tanah penyangganya yang mengkhawatirkan akibat terus digerus air hujan.

"Jembatan terpaksa kami buka karena selain dapat membahayakan pengendara juga potensi jembatan jatuh juga besar," kata Kepala Seksi Preservasi Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang Sumbar Khairul Anwar saat dihubungi dari Padang Pariaman, Kamis.

Ia mengatakan pada awal bulan ini pihaknya juga telah menambah panjang jembatan ke arah Pasar Sungai Garinggiang sepanjang tiga meter namun karena faktor cuaca tanah penyangga di sisi lainnya terus tergerus air sehingga dikhawatirkan tidak mampu lagi menahan beban jembatan.

Ia menyampaikan Pemprov Sumbar telah memasukkan pembangunan jembatan di jalan yang menghubungkan Padang Pariaman dengan Kabupaten Agam tersebut ke dalam rencana kerja untuk 2023 dengan nilai anggaran Rp11,5 miliar.

Namun, kata dia sebelum pembangunan jembatan itu direalisasikan pihaknya harus terlebih dahulu membangun sejumlah selokan untuk mengurangi air bah saat hujan yang selama ini menggerus tanah di lokasi jalan terban.

"Tapi hingga sekarang belum ada solusi terkait pemecah air (selokan mengurangi air bah) itu," katanya.

Diketahui permasalahan pembangunan selokan tersebut karena warga setempat belum bersedia menyerahkan tanahnya sebab meminta adanya ganti rugi lahan.

Terkait hal tersebut Anwar mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman untuk membahas tentang tuntutan warga tersebut.

Terpisah, Wali Nagari Kuranji Hulu Salman Hardani mengatakan pihaknya telah berupaya meminta warga setempat membebaskan lahannya untuk pembangunan selokan guna mengurangi air bah ketika terjadi hujan.

Namun upaya yang dilakukan pupus karena warga yang lahannya ditetapkan sebagai lokasi pembangunan selokan meminta adanya ganti rugi lahan.

Sebelumnya jalan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) di Kecamatan Sungai Garinggiang, Kabupaten Padang Pariaman ditutup karena kondisi terban yang terjadi di Luhuang, Nagari Kuranji Hulu semakin parah.

"Iya terpaksa ditutup karena kondisinya semakin parah, jika pengendara dibiarkan melintas maka dikhawatirkan memakan korban," kata Kapolsek Sungai Geringging, Polres Kota Pariaman Iptu Bambang Adrian di Sungai Garinggiang.

Kondisi terban di jalan yang menghubungkan Padang Pariaman dengan Kabupaten Agam tersebut sudah terjadi semenjak 2020 dan telah dilakukan upaya perbaikan sementara bahkan Pemprov juga sudah memasang jembatan darurat untuk melancarkan mobilitas masyarakat.

Namun karena kondisi cuaca ditambah dengan air bah ketika curah hujan tinggi menggerus tanah penyangga jembatan darurat sehingga pada awal Juni 2022 Pemprov Sumbar menambah panjang jembatan di bagian arah ke Pasar Sungai Garinggiang.

Lalu pada Jumat dini hari sekitar pukul 01.00 WIB tanah penyangga jembatan di bagian arah Kecamatan Sungai Limau terban sehingga menjadikan jembatan itu tidak layak digunakan. Kondisi terburuknya saat ini tanah penyangga tersebut mengalami retak yang juga berpotensi terjadi terban susulan.