Telkom Jamin Fasilitas Komunikasi Bali Democracy Forum

id Telkom Jamin Fasilitas Komunikasi Bali Democracy Forum

Telkom Jamin Fasilitas Komunikasi Bali Democracy Forum

Telkom. (ANTARA)

Jakarta, (ANTARA) - Telkom Group menjamin keandalan fasilitas telekomunikasi penyelenggaraan "Bali Democracy Forum V" (BDF-V) yang digelar pada 8-9 November 2012. "Untuk menyukseskan perhelatan berskala internasional tersebut, Telkom Group siap menggelar fasilitas telekomunikasi, termasuk layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)," kata Head of Corporate Communication & Affair PT Telkom Tbk, Slamet Riyadi, dalam siaran pers di Jakarta, Kamis. Menurut Slamet, untuk menjamin layanan dalam kegiatan yang dihadiri sejumlah pimpinan dan kepala negara ini, Telkom mendesain infrastruktur jaringan dengan fully back-up seluruh jaringan elemen sehingga penyaluran trafik telekomunikasi dipastikan kehandalannya. "Bali sering menjadi tuan rumah konferensi berskala internasional. Telkom Group selalu dituntut pemerintah memberikan layanan maksimal kepada delegasi dari berbagai negara. Tentunya, kita mempertaruhkan nama negara dalam layanan telekomunikasi ini," ujar Slamet. Layanan komunikasi yang disediakan meliputi media center untuk keperluan pemberiaan media nasional dan internasional, infrastruktur untuk broadcasting media TV, data jaringan 3G, penyediaan kartu perdana dan modem broadband Flash Telkomsel dan Flexi. Selain itu juga dipasang closed-circuit television (CCTV) untuk pengamanan para kepala negara, termasuk penyediaan layanan access point Wi-Fi di lokasi-lokasi konferensi maupun hotel-hotel tempat menginap para tamu negara. BDF berlangsung di Westin Hotel dibuka Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang dihadiri oleh 58 negara. Sederet kepala negara atau pemerintahan hadir antara lain Perdana Menteri Thailand, Perdana Menteri Timor Leste, Presiden Iran, Sultan Brunei, Presiden Korea Selatan, Perdana Menteri Australia. Selanjutnya, Presiden Afghanistan, Perdana Menteri Turki, Perdana Menteri Papua Nugini, Deputi Perdana Menteri Nepal dan Deputi Perdana Menteri Singapura. (*/jno)