Jakarta (ANTARA) - Indonesia menerima vaksin Pfizer yang merupakan donasi melalui fasilitas COVID-19 Vaccine Global Access (COVAX), hadir dalam dua tahap kedatangan, yakni ke-160 dan ke-161 dengan total sebanyak 2.288.520 dosis.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong menjelaskan, tahap ke-160 tiba di Tanah Air pada Rabu (15/12) pukul 22.15 WIB dan tahap ke-161 tiba pada Kamis (16/12) pukul 22.15 WIB.
"Pemerintah Indonesia menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas kedatangan vaksin Pfizer yang merupakan hibah melalui COVAX," ujar Usman dalam rilis pers, dikutip Jumat.
Menurut dia, kerja sama antar negara-negara di dunia sangatlah penting dalam upaya penanganan COVID-19 yang telah memakan banyak korban jiwa. Indonesia, kata dia, berperan aktif dalam upaya menyetarakan akses vaksin bagi negara-negara di dunia.
Usman menambahkan, vaksinasi adalah salah satu kunci untuk melindungi diri dan bangsa dari ancaman COVID-19.
Tercapainya kekebalan kelompok di Indonesia dinilai bisa meningkatkan kemampuan bangsa untuk segera keluar dari pandemi yang telah berlangsung nyaris dua tahun.
"Program vaksinasi sudah berlangsung hampir setahun, dan kita telah berada di jalur yang tepat dengan terus mengamankan stok vaksin untuk kebutuhan penduduk Indonesia," kata dia.
Usman pun memastikan pelaksanaan program vaksinasi akan terus ditingkatkan dan diperluas, termasuk dengan menambah sasaran penerima vaksinasi. Sayangnya, kata dia, masih ada sejumlah daerah yang hingga saat ini capaian vaksinasinya masih di bawah target.
"Ini patut menjadi perhatian pemerintah daerah dan menjadi tugas besar kita semua," ucap Usman.
Terkait varian Omicron yang sudah ditemukan di Indonesia, Usman meminta masyarakat tidak panik.
Namun, dia mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada, mematuhi protokol kesehatan dan semua imbauan pemerintah. Usman juga meminta agar masyarakat yang belum divaksin untuk segera melakukan vaksinasi.
"Pelaksanaan protokol kesehatan juga tidak boleh ditinggalkan dan diabaikan serta vaksinasi harus disegerakan," ujar dia.q