New York (ANTARA) - Dolar naik tipis terhadap mata uang safe-haven seperti yen dan franc Swiss pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), setelah berita yang meyakinkan tentang varian Virus Corona Omicron, sementara unit seperti dolar Australia yang telah melemah dalam beberapa pekan terakhir karena kekhawatiran pertumbuhan juga menguat.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS naik dan pasar saham menguat setelah diberitakan bahwa pengamatan awal menunjukkan pasien Omicron hanya memiliki gejala ringan, membalikkan beberapa aksi jual besar-besaran pada Jumat (3/12/2021).
Sementara Omicron telah menyebar ke sekitar sepertiga negara bagian AS pada Minggu (5/12/2021), Dr Anthony Fauci, pejabat tinggi penyakit menular AS, mengatakan kepada CNN bahwa "sejauh ini tampaknya tidak ada tingkat keparahan yang besar".
"Tidak adanya perkembangan negatif seputar Omicron selama akhir pekan tampaknya membantu pasar stabil hari ini setelah pergerakan dramatis pada akhir pekan lalu," Kepala Strategi Pasar Bannockburn Global Forex, Marc Chandler, mengatakan dalam sebuah catatan.
Dolar terangkat 0,5 persen terhadap yen Jepang dan meningkat 0,9 persen terhadap franc Swiss. Yen dan franc biasanya menarik investor yang mencari keamanan ketika ketegangan ekonomi atau geopolitik meningkat.
Dolar merosot 0,3 persen terhadap mata uang Jepang pada akhir pekan lalu (3/12/2021).
Kerugian greenback pada Jumat (3/12/2021) juga mengikuti laporan pekerjaan yang di bawah perkiraan, meskipun data tidak banyak mengguncang ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve (Fed) akan mempercepat laju pelonggaran stimulus dan menaikkan suku bunga, mulai tahun depan.
Indeks Mata Uang Dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,1 persen menjadi 96,309, tidak jauh dari tertinggi 16 bulan di 96,938 yang disentuh akhir bulan lalu.
Investor telah tumbuh lebih bullish terhadap dolar dalam beberapa pekan terakhir, dengan taruhan net long pada greenback meningkat ke level tertinggi sejak Juni 2019, data dari CFTC AS menunjukkan pada Jumat (3/12/2021).
Sementara itu dolar Australia terangkat 0,64 persen, rebound dari level terendah 13 bulan yang dicapai minggu lalu.
Rubel Rusia tergelincir ke zona merah pada akhir perdagangan Senin (6/12/2021) setelah Presiden AS Joe Biden memperingatkan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin tentang konsekuensi ekonomi yang parah jika terjadi invasi Ukraina menjelang pembicaraan telepon antara kedua pria itu pada Selasa.
Dolar Kanada menguat terhadap mitra AS pada Senin (6/12/2021) karena harga minyak naik dan perhatian beralih ke keputusan suku bunga bank sentral Kanada minggu ini, dengan mata uang pulih dari level terendah dalam lebih dari dua bulan.
Di tempat lain, mata uang kripto mengalami kerugian besar dari akhir pekan yang liar yang sempat menghancurkan bitcoin lebih dari 20 persen. Bitcoin tergelincir 0,6 persen menjadi sekitar 49.166,35 dolar AS pada Senin (6/12/2021).
Berita Terkait
Rupiah Selasa pagi turun 7 poin menjadi Rp16.244 per dolar AS
Selasa, 23 April 2024 9:47 Wib
Rupiah Senin pagi naik 45 poin menjadi Rp16.215 per dolar AS
Senin, 22 April 2024 9:13 Wib
Rupiah Jumat pagi turun 84 poin menjadi Rp16.263 per dolar AS
Jumat, 19 April 2024 9:26 Wib
BI Sumbar: Penguatan dolar juga beri dampak positif terhadap ekonomi
Kamis, 18 April 2024 15:57 Wib
Rupiah Kamis pagi menguat 43 poin menjadi Rp16.177 per dolar AS
Kamis, 18 April 2024 9:15 Wib
Rupiah Kamis pagi turun menjadi Rp15.881 per dolar AS
Kamis, 28 Maret 2024 9:34 Wib
Harga emas melemah karena dolar AS menguat
Sabtu, 23 Maret 2024 8:53 Wib
Rupiah Rabu pagi tergelincir jadi Rp15.722 per dolar AS
Rabu, 20 Maret 2024 9:14 Wib