Kemenag Sumbar ajak jurnalis tingkatkan kerukunan umat beragama

id Bukittinggi, Sumbar, Kanwil kemenang

Kemenag Sumbar ajak jurnalis tingkatkan kerukunan umat beragama

Kegiatan Peran Jurnalis dalam publikasi kerukunan umat beragama di Sumbar. (Antara/Alfatah)

Bukittinggi, (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat mengadakan sosialisasi dan penyampaian program pemerintah melalui kegiatan peningkatan peran jurnalis dalam publikasi kerukunan umat beragama di Indonesia khususnya Sumatera Barat.

"Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sumatera Barat sangat mendukung kegiatan ini, kita berharap jurnalis atau wartawan bisa mewakili suara kita bersama dalam mengungkapkan betapa bertoleransinya warga di sini," kata Ketua FKUB Sumbar, Duski Samad di Bukittinggi, Sabtu.

Kegiatan yang dilakukan selama tiga hari mulai Jumat (17/09) hingga Minggu (19/09) di Kota Bukittinggi itu diikuti oleh beberapa jurnalis dari berbagai media beserta tokoh Agama berasal dari berbagai daerah di Sumatera Barat.

Menurutnya, kerukunan di Sumatera Barat sesuai dengan sejarah atau historis dan empirisnya di lapangan, warga di daerah ini sangat mengakui toleransi.

"Etnis Minangkabau sejak dulu tidak memiliki bibit intoleran, peran media sangat diharapkan dalam menyaring suatu permasalahan sensitif dalam beragama ini," kata dia.

Ia mengatakan, pemberitaan yang sejuk dan positif sesuai dengan keadaannya perlu diberikan secara maksimal ke tengah masyarakat.

"Jikapun ada satu permasalahan yang dilakukan oleh oknum misalnya, kita minta proses klarifikasi dan konfirmasinya lebih jelas agar tidak menambah polemik di tengah masyarakat," kata dia.

Ia juga menjelaskan beberapa konsep toleransi yang berisikan mengakui, menerima dan menghormati setiap perbedaan antar pemeluk agama.

Acara ini turut dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia yang diwakili oleh Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama RI, Nifasri.

"Kita bersilaturahmi di sini, ingin mendapatkan masukan terkait isu beragama karena bangsa kita yang majemuk dan beragam, solusi dan alternatifnya yang kita cari jika ada permasalahan," kata Nifasri.

Ia mengatakan, dengan hadirnya wartawan atau jurnalis dalam kegiatan ini bukanlah dimaksudkan untuk mengekang pemberitaan, sebaliknya untuk menyampaikan kebebasan beragama yang penuh toleransi di Indonesia.

"Negara lain mengakui tingginya rasa toleransi beragama kita di negara ini, agama itu sangat sensitif, kita harap pemerintah akan lebih memerhatikan FKUB ini di setiap daerah, karena jika tokoh agama diperhatikan maka dengan sendirinya permasalahan beragama tidak akan terjadi," kata Nifasri saat membuka acara yang diselenggarakan.

Tokoh agama yang ikut dalam kegiatan tersebut berasal dari Kabupaten Dharmasraya, Sijunjung, Sawahlunto dan Kota Bukittinggi