Padang (ANTARA) - Peneliti Universitas Negeri Padang (UNP) ikut serta menghadiri pertemuan antariksa dunia dalam acara joint meeting and annual report kompetitif internasional collaborative research dengan badan antariksa Japan bernama Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) secara daring mulai 17 Desember 2020 hingga 28 Februari 2021.
“Tujuan utama pertemuan tahunan ini untuk meninjau hasil laporan tahunan dari Principal Investigators (PIs) dari JAXA Global Environmental Observation Missions, GCOM-W, AMSR3, GCOM-C, PMM, EarthCARE, ALOS-2, ALOS-3, ALOS-4, MOLI”, kata Kepala Center of Disaster Monitoring and Earth Observation (DMEO) UNP Pakhrur Razi, Ph.D., di Padang, Sabtu.
Pakhrur mengatakan topik yang dibahas dalam collaborative research tersebut adalah observasi potensi gempa bumi dan tsunami di Selatan Jawa. Pada tahun sebelumnya 2019, mengusung topik yang hampir sama tetapi untuk zona megathrust di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
“Semoga collaborative research ini dapat terus berlanjut, sehingga UNP memiliki pusat monitoring bencana dan observasi bumi yang handal di masa mendatang,"ujarnya.
Hal ini sangat penting mengingat Indonesia dan Sumatera Barat khususnya merupakan daerah rawan terjadi bencana. Hampir semua jenis bencana ada di Sumbar.
Pakhrur menyampaikan kajian ini tidak hanya diikuti dari universitas saja, tetapi beberapa perusahaan besar dan badan research negara. Seperti, Mitshubishi, PASCO CORPORATION, Gamma remote Sensing, SARMAP, Environment and Climate Change Canada, National Center for Global Health and Medicine, China Aero Geophysical Survey and Remote Sensing Center for Natural Resources.
Selain itu, Remote Sensing Technology Center of Japan, National Institute for Environmental Studies, CNRS, Observatoire de Paris, NOAA, RESTEC, NSIDC, dan National Research Institute for Earth Science and Disaster Resilience (NIED). Dari Indonesia diwakili oleh UNP dan Bogor Agricultural University (IPB), tambahnya.
Dalam melakukan penelitian, ia memakai data utama yaitu data Radar ALOS PALSAR (Advanced Land Observing Satellite Phased Array Type L-band Synthetic Aperture Radar) dari Japan Aerospace Exploration Agency .
Satellite tersebut beroperasi pada frequensi 1.27 Ghz dan Panjang Gelombang 23.6 cm serta memiliki akurasi hingga satuan millimeter.
"Jika dirupiahkan data satellite tersebut sangat mahal hingga 32 juta per scene nya, tapi berkat kerjasama, saya memiliki account untuk mengakses data tersebut secara gratis," ucap Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Negeri Padang (FMIPA UNP) itu.
Acara tersebut dihadiri perwakilan badan antariksa dunia dan top 100 university, yang juga merupakan bagian dari group collaborative research seperti National Aeronautics and Space Administration (NASA) US, German Aerospace Center (DLR), Indian Space Research Organisation, Stanford University, California Institute of Technology, Peking University.
“Acara ini juga dihadiri dari The University of Tokyo, University of California, Seoul National University, Kyoto University, The Chinese University of Hong Kong, Monash University, Osaka University, University of Sheffield, serta puluhan universitas dari berbagai negara yang berasal dari seluruh dunia," ujar dia.
Berita Terkait
BRIN dorong peneliti luar Jawa untuk perluas kolaborasi riset
Kamis, 28 November 2024 18:04 Wib
Peneliti Unand masuk top 100 ilmuwan di Indonesia
Jumat, 15 November 2024 19:07 Wib
Peneliti BRIN: Filantropi jadi modal sosial kurangi kemiskinan
Selasa, 29 Oktober 2024 17:11 Wib
BRIN turunkan peneliti ke Pasaman Barat uji coba pembuatan gula aren dari sawit
Jumat, 13 September 2024 14:59 Wib
Peluncuran produk kesehatan dari peneliti IPB University
Jumat, 23 Agustus 2024 17:09 Wib
Direktur Kerja Sama dan Hilirisasi Riset UNAND : Kedaireka jembatani akademisi - industri
Kamis, 15 Agustus 2024 17:27 Wib
Kemenko Marves: Peneliti OceanX tentukan kawasan konservasi laut
Rabu, 26 Juni 2024 5:44 Wib
Indonesia optimistis mampu kurangi 70 persen sampah plastik di laut
Rabu, 26 Juni 2024 5:43 Wib