21 mahasiswi STIT Diniyyah Padang Panjang diwisuda

id STIT Diniyah, Padang Panjang, wisuda

21 mahasiswi STIT Diniyyah Padang Panjang diwisuda

mahasiswi STIT Diniyyah Padang Panjang diwisuda (Antara/Fira)

Padang Panjang (ANTARA) - Sebanyak 21 mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyyah diwisuda. Sebanyak 15 di antaranya mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam dan 6 orang Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini.

Mereka berhak menyandang gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd I) setelah diwisuda, Senin (1/2) di Gedung Zainuddin Labay.

Wakil Walikota Drs. Asrul yang hadir dalam acara tersebut menyambut kelulusan 21 wisudawati tersebut.

"Kami berharap akan menambah angkatan kerja terdidik dalam membangun daerah khususnya Kota Padang Panjang. Selamat kepada STIT Diniyyah," kata Asrul.

Dikatakan Asrul pada acara yang turut dihadiri Ketua DPRD, Mardiansyah, A.Md ini, wisuda merupakan prosesi puncak perjuangan dan kebahagiaan.

"Pemindahan tali toga memiliki filosofi mahasiswa siap untuk mengabdi. Tidak hanya memanfaatkan otak kiri tapi otak kanan dalam meningkatkan imajinasi, kreativitas dan inovasinya," ungkapnya.

Wisudawati, lanjut Asrul, nantinya akan berhadapan kepada pembuktian pemanfaatan ilmu baik untuk mencari pekerjaan maupun meniti karir.

"Gelar yang diraih merupakan tanggung jawab yang harus diemban, karya akan ditunggu. Jangan berhenti untuk terus menerus belajar," ujar Asrul.

Ketua Kopertais Wilayah VI Prof. Dr. H. Eka Putra Wirman, Lc., M.A yang sekaligus Rektor Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, menyampaikan agar wisudawati terus bersemangat dan tak berhenti berjuang.

"Etape I telah dilewati, berikutnya adalah etape pengabdian atau studi berikutnya. Tidak ada kata istirahat kecuali berhenti bernafas. Selamat meraih satu etape, hadapi etape berikutnya dengan penuh semangat dan dedikasi di posisi manapun," ajaknya.

Pimpinan Diniyyah Puteri, Fauziah Fauzan El Muhammadiy, S.E. Akt, M.Si mengatakan, tantangan menjadi guru ke depan tidaklah mudah, lantaran menghadapi industri 4.0. Segala sesuatu akan berkaitan dengan

"Internet of Thing".

Menurutnya, berbagai pengetahuan akan mudah didapat lewat internet kecuali bimbingan psikologis dan agama. "Anak akan membutuhkan bimbingan kecerdasan emosional dan spritual seperti kecintaan kepada Rasulullah. Ini kekuatan yang tak bisa tergantikan. Sebagai guru, bukan sekadar transfer knowledge, tetapi membangun ESQ," lanjutannya.

Fauziah Fauzan mengingatkan, wisudawati memegang prinsip berakhlakul kharimah, kuat dan tegar menjadi mujahid Allah. Serta cerdas sebagai khalifah yang siap menjadi pendidik dan istri yang sholehah.

Ketua STIT, Syarifatul Hayati, Lc, MA mengatakan, jangan berpuas diri dengan apa yang diraih karena perjuangan baru dimulai. "Jadilah seperti berlian. Walaupun di kubangan lumpur, berlian tetap mulia di manapun dia berada," pungkasnya.