Gubernur: kebahagian sejati didapat hanya pada keluarga

id Gubernur, harganass, bkkbn, keluarga berencana, covid, coronam virus, sumbar terkini

Gubernur: kebahagian sejati didapat hanya pada keluarga

Gubernur Sumatera Barat Prof. Dr. H. Irwan Prayitno Psi. MSc. menjadi Narasumber dalam webinar (seminar online) terkait Hari Keluarga Nasional yang bertema "Keluarga Tangguh di Era Covid-19" di ruang kerja, Senin. (Antara/humasprovsb/20)

Padang (ANTARA) - Kebahagian sejati sesungguhnya ada pada keluarga karena hidup lebih banyak berada bersama mereka, bukan kekal pada uang dan jabatan yang sipatnya hanya sebentar pada saat ada dan masih menjabat.

Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat Prof. Dr. H. Irwan Prayitno Psi. MSc. menjadi Narasumber dalam webinar (seminar online) terkait Hari Keluarga Nasional yang bertema "Keluarga Tangguh di Era COVID-19" di ruang kerja, Senin.

Gubernur Sumbar juga menyampaikan, dalam Islam ada istilah "keluarga sakinah" yang memiliki arti sebagai pengertian keluarga yang tenang, tentram, bahagia dan sejahtera lahir batin. Munculnya istilah keluarga sakinah sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Ar-Rum (30) : 21.

"Dari ayat tersebut dapat kita tarik sebuah tujuan berumah tangga atau berkeluarga adalah untuk mencari ketenangan dan ketentraman atas dasarmawaddah wa rahmah,saling mencintai, dan penuh rasa kasih sayang antara suami istri.

Keluarga merupakan tempat dimana kita dapat merasakan ketentraman lahir maupun batin," ungkap Irwan.

Gubernur juga menyampaikan guna kebaikan hidup jadikan sesuatu dalam pikiran positif, karena dengan berpikiran postif akan bisa merasakan sesuatu lebih nikmat termasuk terhadap wabah pendemi COVID-19 saat ini.

"Pada pandemi COVID-19 di rumah saja bisa kita nikmati dekat dengan keluarga dan lebih hati-hati menjaga kesehatan, jika berpikiran positif tentu akan pandemi ini dapat jalani dengan perasaan lebih sejuk tampa ketakutan ataupun kerisauan. Contoh jika hari panas, kita merasakan kepanasan akan tetapi jika kita bersyukur akan hai panas tersebut pastinya tidak akan membuat kita gelisah," ungkapnya.

Gubernur juga menambahkan, dimasa pendemi wabah virus corona perlu untuk menguatkan ketahanan keluarganya saat tantangan yang besar muncul yaitu pandemi COVID-19 yang semakin berat, walapun di Sumbar saat ini sudah melandai.

"Dimasa pandemi ini kita berharap, setiap keluarga bisa meningkatkan komunikasi dan interaksi dalam keluarga, mendorong ekspresi saling peduli, menjaga, dan melindungi keluarga agar tidak terpapar corona. Meningkatkan keterampilan hidup dalam sistem keluarga, khususnya kepada anak dan generasi muda dengan meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh, dan tetap produktif di masa Work From Home (WFH) dan isolasi mandiri," harapnya.

Gubernur juga apresiasi tahapan Harganas pelayanan keluarga berencana BKKBN juga serentak akan dilaksanakan Harganas pada 29 Juni karena ini merupakan contoh tetap produktif dengan melakukan kegiatan diwabah COVID-19. Momen penting bagi pembangunan manusia Indonesia.

"Walaupun nanti kita sebagai tuan rumah rangkaiannya tetap jalan dengan melakukan melalui virtual," ucapnya.

Mudah-muhan target harapan di acara Harganas dengan sosialisasi edukasi kepada publik tetap jalan.

Sebetulnya pesan dari BKKBN dalam bentuk konsep dan juga slogan-slogan itu sudah pas dan betul, artinya BKKBN sebagai lembaga pemerintah diamanahkan sebagai negara untuk melakukan sosialisasi tentang bagaimana berencana keluarga yang tangguh menjadikan generasi kedepan yang berkualitas juga bisa menjadi pemimpin baik untuk kini maupun masa depan.

Dari keluarga tangguh berkualitas BKKBN sudah memiliki banyak konsep tentang bagaimana fungsi keluarga yang harus menjadi tumpuan utama bersama untuk ditingkatkan secara bersama sehingga dengan demikian harapan dari BKKBN bisa terpenuhi.

"Misalnya BKKBN mengeluarkan Fungsi keluarga ada delapan ini juga sesuatu sudah menjadi nilai norma panduan pedoman rujukan buat kita dalam bekeluaraga sedua dengan arahan BKKBN," jelasnya.

Orang tua memiliki peran penting dalam berpartisipasi secara aktif dalam upaya pemutusan penyebaran corona, dan atau berkontribusi materi untuk membantu keluarga rentan dan pihak-pihak lain yang membutuhkan bantuan.

"Harus ada kesepatan dengan keluarga yang menjadi aset perlindungan keluarga (protective factor) dengan mencari dukungan materi dan sosial (dari keluarga luas, teman, tetangga)," ungkapnya.

Selain itu Kepala BKKBN Indonesia dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) mengatakan penyebaran wabah virus corona berdampak iven nasional Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang digabung dengan Hari Anak batal dilaksanakan di Sumbar.

Selain pembatalan iven Harganas, karena adanya relokasi anggaran pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Relokasi dilakukan guna fokus anggaran dalam penanganan dampak COVID-19.

Hasto mengungkapkan, di dalam pandemi Covid-19 ini keluarga bisa berinteraksi di rumah lebih banyak berkumpul dan saling bercengkrama, serta saling tukar pengalaman dengan komunikasi yang lebih berkualitas.

"Tentunya keluarga mampu memanfaatkan kondisi wabah COVID-19 ini, untuk lebih dekat dengan keluarga," ucapnya.

"Saya mengajak masyarakat, khususnya di Sumbar untuk memperhatikan pembangunan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dengan menerapkan keluarga yang mengerti protokol kesehatan secara optimal," imbuhnya.

Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar Ir. Hj. Etna Estelita, MSi berpesan kepada masyarakat untuk tidak putus pakai pemakaian KB selama masa pandemi, karena sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup bayi maupun sang ibu.

Jadi, gerakan pakai KB merupakan salah satu solusi terbaik untuk menjaga kualitas sumber daya manusia saat pandemi COVID-19 belum tahu kapan berakhirnya.

"Kami tetap melakukan pelayanan KB, tentu harus dilakukan agar target BKKBN 2020 tetap tercapai," ujarnya.