Gubernur Sumbar rencanakan sekolah buka pertengahan Juli 2020

id Gurbenur, sekolah saat pandemi, covid, belajar daring,SMA, protocol kesehatan

Gubernur Sumbar rencanakan sekolah buka pertengahan Juli 2020

Gubernur Irwan Prayitno pimpin rapat dengan kepala dinas pendidikan kab/kota persiapa rencana sekolah dibuka pada pertengahan Juli 2020. (Antara/humasprovsb)

Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno merencanakan sekolah buka pertengahan Juli 2020 di provinsi itu, karena telah mulainyasuasana normal baru.

Hal ini terungkap pada video conference (vidcon) persiapan masuk sekolah dalam tatanan normal baru, di ruang kerja, Rabu.

Gubernur mengatakan bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surat Keterangan (SK) Menkes ada 6 (enam) hal yang dibatasi termasuk sekolah, tempat ibadah, pasar, tempat kerja transportasi umum dan tempat wisata.

"Ketika keluar dari PSBB masuk ke normal baru atau tatanan normal baru produktif aman Covid, pembatasan ini dibuka, termasuk tempat wisata, restoran, mall, tempat kerja pun sudah dibuka secara bertahap, namun harus tetap mengikuti protokol Covid," ucap Irwan.

Nah yang belum dibuka adalah pendidikan, kenapa belum, karena memang belum waktunya, dan akan dibuka pada pertengahan Juli nanti, diperkirakan pada tanggal 13 Juli baru akan dibuka, tambahnya.

Lebih lanjut gubernurmenyebutkan perlu persiapan matang untuk pendidikan seperti, PAUD, TK, SD SMP itukan masih kategori anak-anak dan SMA sudah remaja, untuk itu perlu pendampingan agar tetap produktif aman Covid dengan cara mengikuti protokol kesehatan, baik di rumah maupun saat keluar rumah.

"Untuk keputusan yang lebih lanjut dibukanya sekolah pada hari Senin (15/6) besok dirapatkan lagi dengan kabupaten dan kota akan memutuskan bagaimana tindak lanjutnya terkait dibukanya sekolah," kata Irwan.

Selain itu, dengan dibukanya sekolah nantitetap mengikuti protokol Covid, mulai anak berangkat ke sekolah, sampai di sekolah bertemu guru dan semua tenaga tata usaha semuanya dinyatakan bebas dari Covid.

Selanjutnya sarana dan prasarana disiapkan semua, kemudian dievaluasi setiap bulannya. Sekiranya dalam 1(satu) bulan terjadi masalah langsung dibuat tindakan mitigasi dan proteksi atau ditutup kembali, lalu dilakukan swab, setelah itu akan dikembalikan lagi mereka ke sistem pembelajaran daring.

"Untuk dua opsi tergantung hijaunya semua daerah itu akan diputuskan menjelang ajaran baru, apakah daerahnya hijau atau tidak, kalau hijau berarti mereka bisa tatap muka, dengan persyaratan yang ketat, kalau belum hijau maka belum bisa tatap muka," tegas Irwan.

Lebih lanjut Irwan mengatakan untuk SD dan SMP itu kewenangan wali kota dan bupati tentu minta pertimbangan dari walikota/bupati. Kemudian kalau SMA merupakan kewenangan provinsi namun tetap diminta kepada semua Kadis Pendidikan di Sumatera Barat agar menyamakan persepsi.

"Kalau sudah dinyatakan daerahnya zona hijau, keadaan kelas tetap dibatasi isinya mungkin setengah, lalu ada wastafel untuk cuci tangan, setiap masuk kelas pakai masker waktu belajarnya dipersingkat mulai 3 hingga 4 jam dengan dibuat sistem shift. Untuk prosesnya, datang ke sekolah hanya untuk belajar saja, selesai langsung pulang, tidak ada istilah keluar main, termasuk praktek tambahan," kataIrwan.

Semuanya nanti akan diperketat sehingga mengurangi paparan yang terjadi diantara siswa, walaupun telah sudah zona hijau namun protokol kesehatan penanganan Covid-19 tetap kita ikuti.
Gubernur Irwan Prayitno pimpin rapat dengan kepala dinas pendidikan kab/kota persiapa rencana sekolah dibuka pada pertengahan Juli 2020. (Antara/humasprovsb)