Kadis positif COVID-19, seluruh pegawai Dinas Perindagkop Solok Selatan dites swab

id Covid-19,Kasus baru covid-19 solok selatan

Kadis positif COVID-19, seluruh pegawai Dinas Perindagkop Solok Selatan dites swab

Juru bicara Gugus Tugas COVID-19 Solok Selatan Novirman (ANTARA/Erik)

Padang Aro (ANTARA) - Seluruh pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat akan diambil sampelnya untuk dilakukan uji swab setelah Kepala Dinasnya dinyatakan positif COVID-19.

"Besok seluruh pegawai Disperindagkop dan UKM beserta keluarga pasien positif akan diambil sampel untuk uji swab termasuk pegawai kantor yang disebelahnya," kata Juru bicara COVID-19 Solok Selatan Novirman, di Padang Aro, Kamis.

Pemusatan pengambilan sampel besok di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang berada disebelah kantor Perindagkop dan UKM.

Dia berharap, selain staf Perindagkop pegawai di kantor sekitar itu juga berinisiatif datang untuk pengambilan sampel.

Untuk hari ini gugus tugas mengambil sampel di sekretariat DPRD dan yang terkontak dengan pasien diharapkan berpartisipasi.

"Hari ini disediakan untuk mengambil 100 sampel swab di DPRD dan bagi yang merasa kontak dengan pasien bisa langsung datang ke sekretariat DPRD," ujarnya.

Hal ini karena pasien yang dinyatakan positif ikut rapat inovasi new normal dan bagi yang ikut akan diperiksa kembali.

Salah seorang pejabat Solok Selatan BM (56) dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran dan Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Wilayah II Bukittinggi.

Saat ini pasien tersebut melakukan isolasi mandiri di rumahnya di Nagari Pasir Talang Barat Kecamatan Sungai Pagu.

"Berdasarkan permintaan pasien ia ingin isolasi mandiri di rumah tetapi keputusan belum diberikan sebab kami akan koordinasikan dengan berbagai pihak," ujarnya.

Satu orang yang dinyatakan positif COVID-19 hasil dari full tes yang dilaksanakan pada Jumat dan Sabtu sebanyak 83 sampel.

Sedangkan riwayat perjalanan pasien setelah telusur tidak pernah keluar daerah selama 14 sebelum sampel di ambil.

"Pasien mengaku pernah kontak dengan orang dari Padang dan komunikasi cukup lama yaitu sekitar satu jam dan diduga ini penyebabnya," ujarnya.

Pihaknya sudah melakukan tracing pada hari ini untuk menemukan perjalan pasien selama 14 hari ke belakang (*)