Laboratorium Biomolekuler Riau uji swab corona pagi sampai malam
Uji coba hasilnya baik. Kita cepat bekerja dibagi dua shift sehingga bisa pagi sampai malam,
Pekanbaru (ANTARA) - Juru Bicara Bicara COVID-19 Riau, dr Indra Yovi SpP (K) menyatakan laboratorium biomolekuler sudah mulai beroperasi dari pagi sampai malam untuk menguji sampel swab pasien secara mandiri.
“Uji coba hasilnya baik. Kita cepat bekerja dibagi dua shift sehingga bisa pagi sampai malam,” kata dr Indra Yovi dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Selasa.
Ia mengatakan beroperasinya lab yang berlokasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad di Kota Pekanbaru itu, akan mempercepat hasil uji swab yang selama ini dikirim ke Balitbangkes Kementerian Kesehatan Jakarta.
Kerja tenaga medis juga akan lebih efektif dan efisien karena akan hemat penggunaan pakaian hazmat dibandingkan sebelumnya. Selama ini uji swab pasien dalam pengawasan (PDP) dan positif COVID-19 butuh waktu 10-14 hari untuk keluar hasilnya.
“Semua pemeriksaan swab sudah dilakukan di RSUD Arifin Achmad, tak lagi di Jakarta. Ini mempercepat hasil dan proses,” katanya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau, hingga Selasa pagi total di Provinsi Riau terdapat 34 kasus positif COVID-19. Dengan rincian ada 21 pasien dirawat, sembilan sehat dan sudah dipulangkan, serta empat orang telah meninggal dunia.
Jumlah PDP yang dirawat terus bertambah dari 165 orang pada Senin (20/4), menjadi 183 orang pada Selasa pagi. Selain itu, PDP yang meninggal juga naik dari 38 jadi 41 orang, dengan baru empat orang akhirnya terbukti positif COVID-19, sedangkan 10 lainnya negatif, dan sisanya belum keluar hasil uji swab dari Balitbangkes Jakarta.
Sementara itu, Gugus Tugas COVID-19 Kota Dumai menyatakan dalam waktu RSUD Dumai bakal menerima alat Polymerase Chain Reaction (PCR), yang merupakan alat tes swab virus SARS-CoV-2 untuk dapat melakukan uji swab pasien secara mandiri.
"Kita masih siapkan ruangan, semoga secepatnya sampai dan akan sangat efektif untuk penanganan pasien dan pencegahan nantinya," kata Jubir Gugas COVID-19 Dumai Syaiful kepada pers.
Alat swab test tersebut akan diperoleh dari Kementerian Kesehatan, karena RSUD Dumai merupakan salah satu RS rujukan untuk penanganan pasien COVID-19 di Riau, dan Pemko Dumai saat ini masih mempersiapkan ruangan untuk alat tersebut.
“Uji coba hasilnya baik. Kita cepat bekerja dibagi dua shift sehingga bisa pagi sampai malam,” kata dr Indra Yovi dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Selasa.
Ia mengatakan beroperasinya lab yang berlokasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad di Kota Pekanbaru itu, akan mempercepat hasil uji swab yang selama ini dikirim ke Balitbangkes Kementerian Kesehatan Jakarta.
Kerja tenaga medis juga akan lebih efektif dan efisien karena akan hemat penggunaan pakaian hazmat dibandingkan sebelumnya. Selama ini uji swab pasien dalam pengawasan (PDP) dan positif COVID-19 butuh waktu 10-14 hari untuk keluar hasilnya.
“Semua pemeriksaan swab sudah dilakukan di RSUD Arifin Achmad, tak lagi di Jakarta. Ini mempercepat hasil dan proses,” katanya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau, hingga Selasa pagi total di Provinsi Riau terdapat 34 kasus positif COVID-19. Dengan rincian ada 21 pasien dirawat, sembilan sehat dan sudah dipulangkan, serta empat orang telah meninggal dunia.
Jumlah PDP yang dirawat terus bertambah dari 165 orang pada Senin (20/4), menjadi 183 orang pada Selasa pagi. Selain itu, PDP yang meninggal juga naik dari 38 jadi 41 orang, dengan baru empat orang akhirnya terbukti positif COVID-19, sedangkan 10 lainnya negatif, dan sisanya belum keluar hasil uji swab dari Balitbangkes Jakarta.
Sementara itu, Gugus Tugas COVID-19 Kota Dumai menyatakan dalam waktu RSUD Dumai bakal menerima alat Polymerase Chain Reaction (PCR), yang merupakan alat tes swab virus SARS-CoV-2 untuk dapat melakukan uji swab pasien secara mandiri.
"Kita masih siapkan ruangan, semoga secepatnya sampai dan akan sangat efektif untuk penanganan pasien dan pencegahan nantinya," kata Jubir Gugas COVID-19 Dumai Syaiful kepada pers.
Alat swab test tersebut akan diperoleh dari Kementerian Kesehatan, karena RSUD Dumai merupakan salah satu RS rujukan untuk penanganan pasien COVID-19 di Riau, dan Pemko Dumai saat ini masih mempersiapkan ruangan untuk alat tersebut.