Kematian karena COVID-19 di Inggris menjadi 8.958 orang

id Kematian COVID-19,inggris,virus corona

Kematian karena COVID-19 di Inggris menjadi 8.958 orang

Beberapa ekor rusa beristirahat di halaman berumput di area permukiman di London timur, Inggris, Rabu (8/4/2020). Rusa yang biasanya terlihat di taman bermunculan di beberapa area permukiman London selama karantina wilayah (lockdown) berskala nasional dalam upaya memerangi pandemi virus corona (COVID-19). ANTARA FOTO/Xinhua-Han Yan/hp.

London (ANTARA) - Kematian akibat COVID-19 di Inggris naik sebanyak 980 menjadi 8.958, kenaikan tertinggi hingga saat ini, menurut Menteri Kesehatan Matt Hancock pada Jumat.

Jumlah tersebut melampaui hari paling mematikan yang dilaporkan oleh Italia pada 28 Maret, negara yang paling parah terdampak virus corona.

Hancock mendesak warga Inggris agar tidak bepergian selama liburan Paskah, di mana kondisi cuaca diperkirakan panas.

"Paskah ini akan menjadi ujian lain," katanya saat konferensi pers di Downing Street.

Hancock membenarkan bahwa kondisi Perdana Menteri Boris Johnson berangsur membaik setelah tiga malam berada di ICU pada Kamis.

Johnson, yang menjalani perawatan COVID-19, kini sudah dapat berjalan perlahan, demikian juru bicara Downing Street.

Sumber: Reuters